Senin, 11 Maret 2013

The Love Song

Tittle: The Love Song
Length: one shoot
Author: Cessa



''Maafkan aku tak bisa memahami maksud amarahmu...
Membaca dan mengerti... Isi hatimu... Ampuni aku yang telah memasuki kehidupan kalian. Mencoba mencari celah dalam hatimu...
Aku tau ku takkan bisa...
Menjadi seperti yang engkau minta..
Namun selama, nafas berhembus, aku kan mencoba, menjadi seperti yang kau minta.
Ampuni, aku yang telah memasuki kehidupan kalian..
Mencoba, mencari celah dalam hatimu..
Aku tau ku takkan bisa...
Menjadi seperti yang engkau minta...
Namun selama, nafas berhembus, aku kan mencoba...
Dan aku tau dia yang bisa...
Menjadi seperti yang engkau minta..
Namun selama, aku bernyawa, aku kan mencoba... Menjadi seperti yang kau mintaa....
Namun selama kubernyawa..
Kucoba seperti yang kau mintaa.... Aaa....
Seperti yang kau mintaaa...
Namun selama, nafas berhembus, aku kan mencoba...
Menjadi seperti yang kau minta..
Namun selama, aku bernyawa, ku kan mencoba... Menjadi seperti yang kau mintaa...
Ku kan mencoba.. Aaa....
Menjadi seperti yang kau... Mintaa....'' masih terngiang di telinga Cessa, suara Hendra di saat Hendra rekaman siang tadi.

''Damn!! Aku masih terbayang tadi siang pas Hendra rekaman... Suaranya mungkin tak sebagus penyanyi solo lain yang ada di Indonesia ini. Tapi, ekspresi wajahnya, aksen suaranya, senyumnya ketika menyanyi.. Semuanya tulus... Sampai sekarang masih ga bisa lupa sama itu semua...'' kagum Cessa yang tengah berbaring diranjangnya dalam hati.

Tiba tiba BB yang didekatnya bergetar. Iya pun mengecek ada 1 BBM masuk dari ''Hendra Bartholomeus'' dan setelah dilihat, Hendra mengirimnya sebuah VN. Cessa pun memplay VN yang baru dikirim Hendra.

''Beautiful Girl... Wherever you are... I knew when I saw you.. You had opened the door..
I knew that I'd love again after a long, long while... I'd love again.. You said hello and I turned to go... But something in your eyes left my heart beating so... I just knew that I’d love again after a long, long while... I’d love again.... Cess, lagi dimana? Udah dinner belum?'' terdengar suara Hendra dari VN-nya..
Cessa memutar VN itu 2 kali dengan senyum yang begitu lebar..
''Cess, kamu udah tidur?'' tanya Hendra lewat BBM lagi karena belum mendapat jawaban dari Cessa.
Merasa BBnya bergetar karena ada BBM yang masuk, Cessa pun menyimpan VN tadi dan membalas BBM Hendra.
''Belum Hend... Belum tidur, lagi dirumah nih..'' balas Cessa
''Kirain udah tidur.. Temanin aku keluar yuk nyari makan :) Ya sekalian thanks tadi seharian nemanin aku rekaman''
''Oh, boleh.. 15 menit lagi kamu jemput aku ya...''
''Ok Cess ;)''

15 menit kemudian, Hendra pun datang menjemput Cessa di rumahnya.
Cessa ternyata sudah menunggu Hendra didepan pintu rumahnya.
Cessa dengan green sack dressnya pun langsung membawa helmnya dan naik ke motor Hendra karena saat itu Hendra memboncengnya dengan motornya.

''Makan kemana nih kita Cess?'' tanya Hendra
''Kemana aja deh Hend. Aku juga ga tau mau nyari makan dimana nih.'' jawabnya

Setelah beberapa mengitari kota, Hendra pun memutuskan makan di suatu warung makan.
Belum pun duduk dalam warung makan itu, beberapa girl customers di warung itu langsung mengenali Hendra.
''Ini Hendra yang penyanyi itu kan?'' tanya salah seorang dari mereka.
Hendra dengan tersipu malu, menarik tangan Cessa dan membawa Cessa ke salah satu meja yang kosong. Kumpulan gadis remaja itu pun mengikuti Hendra sehingga, Cessa terlihat risih dan sedikit gerah.
Melihat Cessa kegerahan, Hendra pun segera bertindak.
''Guys... Maaf yah, mungkin kalo kalian melihat aku di TV, Yes, I'm your idol. But, kalo diluar kamera, aku mohon donk privasi untuk aku. Aku juga sama seperti kalian kalo diluar kamera. Tolong donk, kalian mengerti sebentar aja sampe aku dan Cessa selesai makan. Setelah itu, kita bisa kok ngobrol ngobrol ataupun foto bareng kok.'' ucap Hendra memohon pengertian fansnya dengan tutur yang lembut.
Dengan berat hati pun, fansnya semua menjauh untuk beberapa jarak dan semuanya tetap menunggu Hendra sesuai janjinya.

''Hend, kamu ini... Mereka itu fans kamu loh.. Kasihan tau mereka kamu gituin. Belum tentu juga loh mereka bisa ketemu kamu seperti ini.'' iba Cessa pada fans Hendra.
''Udah Cess.. Kan kita ke sini mau makan, bukan fansmeet. Lagian kan aku bilang, selesai kita makan baru ngobrol ngobrol bareng mereka.'' jawab Hendra tak ingin disalahkan.
''Ya, meskipun gitu kasian tau merekanya...''
''Kamu kasihan ke mereka, aku kasihannya ke kamu yang belum makan.'' jawab Hendra lagi tak mau disalahkan.
''Ihh... Lebay ihh... Udah pesanin gih sana...'' celetuk Cessa

Setelah menunggu lebih dari 20 menit, Hendra dan Cessa pun selesai makan.
Setelah membayar, Hendra dan Cessa pun keluar dari warung makan itu dan menemui fans Hendra yang ternyata semakin banyak mengumpul diluar.
''Tuh liat... Fans kamu setia amat sampe nungguin gitu. Udah kamu gituin aja masih nunggu bahkan malah nambah banyak. Coba aja aku yang kamu gituin, udah aku tinggalin kamu mah.'' bisik Cessa yang disebelah Hendra.

''Hello semuanya.... Udah kenyang nih... Pulang aja ah mau tidur.. Udah kenyang jadi ngantuk..'' seru Hendra sambil tertawa ringan
''Jangan donk kak... Disini dulu ngobrol ngobrol...'' pinta fansnya serentak
''Hehehe... Ga kok.. Tadi bercanda aja. Kalian udah capek nungguin masa aku tinggal pergi lagi? Lagian, ntar pasti aku dimarahin deh sama,,,'' (Hendra melirik ke arah Cessa)
''Apaan ih... Udah noh kan mau ngobrol ngobrol sama fansnya. Mulai aja ngobrolnya..'' seru Cessa
''Kalian mau ngobrol apa sih? Atau ada yang mau ditanyain?'' tanya Hendra
''Banyak kak kalo ditanya yang mau diobrolin dan ditanyain ke kakak.'' jawab salah seorang dari fansnya itu.
''Waduh.. Bisa bisa kamu nunggu disini sampe besok pagi Cess..'' seru Hendra dengan candanya yang khas
''Waduh kuadrat.. Gimana aku bisa tidur disini?'' canda Cessa ke semua fans Hendra.
''Kak Cessa mau yah nungguin kak Hendra. Kami janji deh sebentar aja deh ngobrolnya.'' pinta fans Hendra pada Cessa.
''Ya udah.. Ayo mulai ditanyain...'' mulai Cessa

''Kak Hendra... Kakak beneran pacaran sama kak Cessa?'' tanya salah seorang gadis, fans Hendra yang terlihat tidak menyukai Cessa dengan ceplas ceplos.
''Hahaha... Kamu aja yang jawab Cess..'' titah Hendra pada Cessa.
''What??? Ogah.. Kamu aja yang jawab pertanyaannya..'' tolak Cessa karena menyadari fans Hendra yang bertanya itu tidak menyukainya.
Mendengar jawaban Cessa seperti itu, semua fans Hendra semakin penasaran.
''Ihh.. Ayo dijawab kak Hendra..'' pinta fansnya
''Hahaha... Bingung mau jawab apaan..''
Fans Hendra pun semakin penasaran dibuatnya.
''Hahaha... Muka kalian sumpah lucu banget sampe penasaran gitu...'' Hendra menertawai fansnya yang semuanya penasaran.
''Iiihhh... Buruan kak... Penasaran tingkat UN nih jadinya..'' protes kecil salah seorang fansnya, sementara ada beberapa fams Hendra juga yang memfotoin Hendra dan Cessa sebagai Paparazzi.
''Hahaha... Hmm... Aku sama Cessa belum pacaran.'' jawab Hendra yang sebenarnya membuat Cessa down dan bertanya dalam hatinya ''Hend, jadi selama ini, aku hanya kamu gantungin begini aja. Sampe kapan aku bisa tahan Hend?'' tanya Cessa dalam hati

''Guys... Kami balik dulu ya.. Udah malam nih... Ada cewe cantik malam malam gini, keluar rumah ga enak nih sama orang tuanya. Ntar besok besok ga diizinin lagi deh ngajak anaknya keluar. Kita ngobrol ngobrolnya next time ya.. Sebagai gantinya, aku kita semua foto bareng.'' pinta Hendra.
Mereka pun mengambil 3 foto bersama dengan semua fans Hendra. Lalu, Hendra pun mengantar Cessa pulang.

***

Setibanya di rumah, Cessa pun browsing browsing sekalian check twitternya via iPad-nya.
Begitu, dia mengecek mention yang masuk, dia kaget melihat banyak mention yang masuk. Semuanya dari fans Hendra yang tadi dia temui, dan ada juga 1 mention dari Hendra.
''Thanks for tonite @PrinCessa and all HendRadiance *bighug'' bunyi tweet Hendra 5 menit yang lalu yang semakin menghebohkan mention di twitter Cessa.

Cessa hanya memandang tweet itu dengan wajah datarnya dan menyindir Hendra di twitternya.
''Sometimes, the people can appreciate what He has if already know it feels to lose''

Setelah Hendra melihat Cessa ngetweet dan juga tak melihat respon Cessa membalas tweetnya, Hendra pun BBMin Cessa.

''Cess... Kamu udah tidur?'' bunyi BBM dari Hendra ke Cessa yang langsung 'delivered'.
Tak lama kemudian, status 'delievered' berubah menjadi 'read' tapi, Cessa tak juga kunjung membalasnya.
''Cess...'' BBM Hendra lagi padanya
seperti tadi, status 'delievered' berubah menjadi 'read' dan tak dibalas juga.
''Cess... Kamu marah sama aku?'' tanya Hendra lagi dalam BBM-nya tapi, Cessa hanya membacanya tanpa membalas.
Hendra pun mencoba menelepon Cessa, tapi Cessa juga tak mengangkatnya.
Hendra pun mencoba mengecek lagi twitternya dengan harapan Cessa membalas tweetnya.
Tapi, Cessa tak membalas tweetnya seperti biasanya.
Dan Hendra juga melihat Cessa masih ngetweet ''Miss you @LiamHerms.. Where are you? Check my BBM please :)''
Hendra pun dengan segera membalas tweet Cessa itu ''@Pricessa, Cess check my BBM.''
Tapi, Hendra masih tidak mendapat respin Cessa baik itu di BBM, Twitter ataupun telepon.
Dengan menelan kecewa, malam itu Hendra pun segera tidur. Sementara, Cessa masih telponan dengan Liam, teman terdekat Cessa.
''Liam, where are you brother?''
''Hahaha... Tumben nyariin aku. Kenapa? Ada masalah lagi sama Hendra?''
''Isshhh... Kamu kok gitu amat sih? Kayaknya kamu nganggep aku telpon kamu setiap ada masalah sama Hendra aja ya?''
''Hehehe... Ga juga sih.. Tapi, survei membuktikan setiap kamu nelpon aku pasti mau cerita soal Hendra melulu.''
''Hem... Kamu bener sih Liam.. Aku capek kalo diginiin terus..'' keluh Cessa
''What's happened?'' tanya Liam
''Hendra terus deh gantungin aku. Dia kayaknya No Feeling ke aku deh.'' curhat Cessa
''Kenapa kamu mikir gitu sist? Ga kok.. Hendra tuh suka sama kamu. Beneran suka malah..''
''Itu hanya menurut kamu aja Liam. Tapi, aku ngerasa dia engga deh. Buktinya aja tadi, ketika fansnya nanya ke dia, apa dia pacaran sama aku or engga, dia jawabnya belum. Ga gentle ah...'' keluh Cessa
''Hahaha.. Sist, emangnya kamu mau dia jawab 'Iya' gitu? Emangnya kalian udah pacaran? Or gini aja, emangnya dia udah nembak kamu?'' tanya Liam seiring tawanya meledek
''Isshhh... Kamu malah ngeledekkin aku. Emang sih belom ada dan belom pernah dan mungkin ga akan pernah terjadi tuh. Kalo dia emang serius sama aku, tadi tuh bisa jadi momen yang pas, dia nembak aku di depan fansnya. Tapi, dia ga ngelakuin itu.'' sesal Cessa.
''Jadi, kamu mau aku gimana nih? Aku ceritain ke dia?'' tanya Liam
''Wosshhhh... Ngomong asal nyaplok aja... Lu gila kalo ngomong ke dia...'' jawab Cessa kesal
''Hahaha.. Ya udah deh.. Aku capek nih.. Mau istirahat dulu ya sist... Night...''
''Ya udah deh.. Kamu pun sibuk mulu.. Udah tidur aja sana..'' tutup Cessa lalu menutup teleponnya.

Selesai bertelponan dengan Cessa, Liam pun segera menelpon Hendra.
Hendra yang semula tidur pun terbangun begitu tau ada telpon yang masuk.
Hendra melihat yang meneleponnya adalah Liam.
Dengan malasnya, dia pun mengangkat telpon dari Liam.
''Hai brother...'' sapa Liam di awal telpon.
''Iya.. Ada apa Liam? Tumben nelpon malam malam gini?'' tanya Hendra
''Iya nih.. Kamu ada apa sih sama Cessa? Dia ngambek kan sama kamu?'' tanya Liam
''Hah? Kamu kok bisa tau? Aku ga tau juga...'' jawab Hendra yang terdengar sedih.
''Ga usah sedih gitu... Kamu sih... Kamu suka ga sih sama Cessa?'' tanya Liam
''Perasaan pertanyaan itu udah berapa kali deh kamu tanyain. Jawabannya tetep sama. Aku suka sama Cessa.'' jawab Hendra
''Kalo kamu suka kenapa dianya kamu gantungin mulu? Kamu ga nembak tapi, terus ngasih harapan ke dia?'' tanya Liam lagi
''Iya sih... Aku terlalu dingin ke dia. Thanks ya Liam.'' Hendra pun langsung menutup telponnya dan tak sabar melaksanakan rencana yang tiba tiba muncul di dalam benaknya besok pagi di rumah Cessa.

***
Keesokan harinya, Hendra pagi pagi sudah di rumah Cessa.
Dan mengetuk pintu, Nayra, adik Cessa.
''Nay, kak Cessanya ada?'' tanya Hendra
''Ada kok kak... Tapi, lagi tidur.. '' jawab Nayra
''Bilangin donk kalo kakak datang...'' pinta Hendra.
''Tunggu ya kak.. Kakak masuk dulu..''

Nayra pun masuk ke dalam kamar Cessa dan membangunkannya.
''Kak... Kak Hendra datang tuh...'' Nayra membangunkan Cessa
''Aduh Nay... Suruh pulang aja deh...'' jawab Cessa malas

Nayra pun keluar dari kamar Cessa dan memberitahu Hendra, kalau Cessa menyuruhnya pulang. Hendra pun memutar akal agar bisa bertemu dengan Cessa.
Hendra pun mengambil selembar kertas yang ada disamping telpon dirumah Cessa dan melipatnya.
''Nay, coba kamu antar surat ini ke kak Cessa dan bilang kalo kak Hendra nulis puisi untuk dia. Dan bilang kalo kakak langsung pulang ya'' pinta Hendra lagi
Nayra pun mematuhi dan mengantarkan surat itu pada Cessa.
''Kak... Kak Hendra nih nitipin surat nih buat kakak... Dia nulis puisi disitu. Dah gitu, dia pulang langsung katanya...''
Cessa pun langsung turun dari tempat tidurnya dan lari keluar tanpa mempedulikan surat itu.
''Hend...'' panggil Cessa dari dalam rumah berharap Hendra belum pergi.
Tapi, dia tak lagi melihat Hendra, bahkan di depan pintu utama. Dia tetap mencoba lari keluar dan berharap Hendra dengan mobilnya belum keluar dari gerbang luar.
''Ngapain lari lari gitu?'' tanya suara yang familiar di telinga Cessa yang langsung menghentikan derap kakinya.
Cessa pun berbalik ke arah asal suara..
Cessa mendapati Hendra berdiri dengan kalem dan gaya misteriusnya dibalik pintu rumahnya.
Cessa langsung memeluknya dengan erat.
''Kamu kenapa jahat banget Hend, sama aku?'' tanyanya yang langsung menitihkan air matanya.
''Maaf Cess, mungkin aku bukan cowo seperti yang kamu inginkan. Aku dingin, cuek, bahkan untuk menuliskan sebuah puisi ataupun surat yang romantis pun aku tak bisa. Maafkan aku.. Aku hanya bisa mempersembahkan suaraku yang tak seindah Mike Mohede, tak sekeren Judika, tak seromantis Christian Bautista, yang aku punya hanya perasaan setiap menyanyikan setiap lagu untukmu. Maukah kamu mendengarkan suara hatiku disetiapku bernyanyi? Karena, disetiapku bernyanyi, yang ku andalkan bukanlah suaraku yang bagus dan megah. Aku tak mempunyai itu. Yang aku punya, hanya hati disetiapku bernyanyi untukmu.'' tanya Hendra dengan nada yang lembut
''Of course Hend... Of course...'' jawab Cessa sembari mempererat pelukannya..

Hendra pun membawa Cessa pergi berjalan jalan ke taman di hari yang makin terik sambil menyanyikan sebuah lagu untuk Cessa.

''Just a gentle whisper, told me that you're gone...
Leaving only memories, where did we go wrong?
I couldn't find the words then, but let me say them now..
I'm still in love with you...
Tell me that you love me, tell me that you care...
Tell me that you need me, and I'll be there I'll be there waiting...
I will always love you, I will always stay true...
There's no one who loves you like I do..
Come to me now..
I will never leave you, I will stay here with you...
Through the good and bad I will stand true...
I'm in love with you...
Now we're here together, yesterday has passed...
Life is just beginning, close to you at last And I promise to you...
I will always be there I give my all to you..
Living life without you is more than I can bear..
Hold me close forever,
I'll be there... I'll be there for you I will always love you...
I will always stay true...
There's no one who loves you like I do This I promise...
I will never leave you, I will stay here with you...
Through the good and bad I will stand true..
Hold me closer...
Our love is forever, holding us together.. Nothing in this world can stop us now...
Love has found, love has found a way..
Yeah... love has found a way..
I'm in love (I'm so in love)
I'm in love...
I'm so in love, in love
I'm so in love with you...


The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar