Senin, 11 Maret 2013

♥ COVER GIRL ♥ ~ Chapter 3 ~

Tittle: ♥ COVER GIRL ♥
Length: 20 Chapter
Author: @yasmiin2805 from fanbase @Fanfict_XOIX




♥ COVER GIRL ♥
~ Chapter 3 ~



Nicky pun menunggui Ochi hingga Ochi keluar dari toilet tersebut.
Sekitar 15 menit kemudian, keluarlah sosok yang ditunggu Nicky.

"Ochi!" seru Nicky mengagetkan.
Ochi terperanjat. "Nicky!! Ngapain sih ngagetin gitu!"
Nicky menarik tangan Ochi menjauhi toilet. Ga lucu kaaaan ngomong didepan pintu toilet.
"apaan sih Nicky narik-narik tangan gue?" kata Ochi.
Nicky pun melepas tangan Ochi.
"loe jujur sama gua Chi. Loe kenapa tadi nangis?" tanya Nicky serius.
"apa siih? Engga aah.." Ochi mengelak.
"dohhh ga usah boong deh Chi. Gue liat dengan jelas kok loe tuh nangis. Eh bukannya tadi loe sama Kiki ya?" tanya Nicky.
"Nick, sejak kapan sih loe jadi orang kepo kaya gini? Gue ga papa kok." jawab Ochi.
"atau gue tanya ke Kiki aja deh loe kenapa." Nicky melengos pergi meninggalkan Ochi.
Namun Ochi menarik tangan Nicky.
"jangan Nick! Okey gue kasih tau, tapi ga sekarang ya. Pacar lor nungguin tuh. Kalo dia tau loe lagi ngekepoin gue sekarang, bisa abis gue dicemburuin." kilah Ochi.
"tapi janji ya, loe mesti cerita ke gue." ujar Nicky.
Ochi mengangguk. "iyaaa iyaaa.. Tapi janji juga ya., jangan cerita ke siapa-siapa kalo gue udah cerita nanti." balas Ochi.
"iyaaa pasti lah. Yaudah gue pergi ya, loe ga papa kan gue tinggal?" tanya Nicky.
Ochi tertawa.
" eeh Nick, gue udah gede tauk! Loe pikir gue anak kecil apa? Hahahaaa ga papa laah.. Udah sono ke pacar loe. Gue juga mau pulang kok. Daah."
Ochi dan Nicky pun berpisah di tempat itu.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Malamnya, seperti yang Kiki bilang, ia kini bertandang ke rumah Ochi.
"Chi, loe tadi kemana sih? " tanya Kiki.
"eeh? Eemm ituu ada tugas dikit sih." jawab Ochi asal.
"ooohh.. Gue kira loe emang sengaja ninggalin gue sama Devina supaya gue bisa berduaan sama dia hehehe.." jawab Kiki sambil melahap keripik kentang yang disediakan Ochi.


DEG! jantung Ochi berdegup keras.
"hahaa itu mah mau-mauan elo Ki." ujar Ochi menahan sakit di dadanya.
"emang sih hahahaa.. Eeh Chi, kayanya si Devina juga suka deh sama gue. Dan rencananya, gue berniat buat nembak dia secepetnya. Loe mau bantuin gue kan Chi?" tanya Kiki sambil menatap Ochi.
Ochi yang ditatap Kiki terlihat salah tingkah.
"hah? Eemm bantuin ga yaaaaa.." kata Ochi sambil menggoda Kiki.
Kiki merangkul pundak Ochi.
" dohhh plis laaah Chi.. Yayayaaa mau yaaa bantuin sahabat loe yang paling ganteng inii.." kata Kiki.
"hah? Ganteng? Hahahahaa dari Hongkooong! Udah gih sono pulang loe! Gue masih mau ngerjain tugas niih." ujar Ochi sambil mengibas-ngibas tangannya seakan mengusir Kiki dari hadapannya.
"haha iyaa iyaa ini gue mau pulang koo. Pokonya bantuin gue ya hahaha.. Daah Ochi.." Kiki pun berjalan menjauhi rumah Ochi dan menuju rumahnya. (FYI aja sih, Kiki sama Ochi tetanggaan.)


Ochi pun masuk ke kamarnya, menutup pintu, mengambil bantal dan..........menangis dibawah bantalnya.

"Cintakan membawamu, kembali disini
Menuai rindu membasuh perih..."

Terdengar suara ringtone HP Ochi.
Ochi pun dengan bermalas-malasan mengambil hapenya dan Membaca nama yang tertera di layar kacanya.
"Nicky? Astaga! Gue lupa soal tadi di mall."
Ochi pun mengangkat telepon dari sahabat sahabatnya itu..


"hallo, iya Nick." katanya, dengan suara sengau akibat tangisnya tadi.
"Chi? Loe ga papa? Loe abis nangis kan?" tanya Nicky pada Ochi yang mendengar suara Ochi yang berbeda dari biasanya.
Ochi mengelap air matanya.
"ga koo ga papa. Tadi agak pilek aja jadi suara kaya gini, eekhheemm!" Ochi berdehem agar suaranya kembali normal.
"ah jangan boong deh Chi. Tadi gue liat loe ga pilek kok. Loe abis nangis kan? Suara Mila kalo lagi nangis juga kayak gini, jadi gue apal suara orang nangis." ujar Nicky panjang lebar. (okey, harus saya akui, di fanfict kali ini ka Nicky cerewet banget!)


"jadi loe nelpon gue cuma mau nanya gue abis nangis apa kagak nih? Gue matiin deh ya." seru Ochi agak kesal.
" eeh eeh jangan Chi. Iyaa iyaa. Gue mau nagih cerita loe tadi di mall. Loe kenapa sih?" tanya Nicky.
"Masa gue cerita lewat telepon gini Nick? Gue paling ga bisa cerita di telpon nih. Dan sebenernya gue juga gatau apa yang harus gue ceritain." kilah Ochi lagi.
"okey, gue ke rumah loe sekarang." ujar Nicky. Sifat Kepoitisme-nya kini telah berada di stadium 4.
Ochi terperanjat.
"hah? Kerumah gue? Ga deeh ga usah. Biar gue cerita lewat telpon aja." seru Ochi.
Nicky tersenyum penuh kemenangan. (wohooooo BAYANGIIIIINNN!!!)
"yaudah, cerita. Eh, kalo loe gatau harus cerita mulai darimana, biar gue yang nebak. Gimana?" tantang Nicky.
Ochi manggut-manggut. "boleh deh boleh."


"ehm. Kalo menurut gue Chi, loe nangis gara-gara Kiki kan?" tebak Nicky. Dan ajaibnya, tebakan Nicky benar sekali!.
Ochi tak menjawab.
"Chi, tebakan gue bener?" tanya Nicky lagi.
Ochi menghela napas panjang.
"huuffttt.. Yeah." jawabnya pelan.
"okey Chi. Jadi gini. Waktu gue abis ketemu loe dan lagi jalan balik ke tempat gue sama Mila, ga sengaja gue ngeliat Kiki sama Devina lagi makan semeja. Nah, dari situ gue bisa nebak kalo........." Nicky menghentikan omongannya.
"kalo apa?" tanya Ochi penasaran.
"yeaaahh.. Kalo loe sebenernya cemburu sama Kiki dan Devina. Bener Chi?" tebak Nicky lagi dan lagi-lagi bener.


"Nick, jangan cerita hal ini ke Kiki ya, please. Gue ga mau persahabatan gue sama Kiki ancur cuma gara-gara rasa cemburu gue ke dia ini." pinta Ochi.
"Chi, jadi bener? Hhmm iya lah gue ga mungkin cerita hal ini ke Kiki. Tapi Chi, gue minta maaf juga ya ke elo. Sebenernya gue sama Mila udah ada rencana bakal nyomblangin Kiki sama Devina. Tapi, pas tau kenyataan kalo loe juga sayang sama Kiki, gue kayanya bakal ngurungin hal itu deh." ujar Nicky merasa tak enakan pada Ochi.
"haha ga usah Nick. Lanjutin aja rencana loe sama Mila itu. Gue ga papa kok. Kalo emang sama Devina Kiki bisa bahagia, kenapa gue harus ngelarang dia? Santai ajalah sama gue Nick." ujar Ochi.
"hhmm tapi Chi..."
"udahlah Nick. Rencana loe itu gue dukung kok. Asal loe jangan pernah bilang hal ini ke Kiki ya, okey. Dah aah, gue mau tidur nih, udah ngantuk. Oiya, salam ya buat Mila. Daaahhh Nick." Ochi segera menutup saluran teleponnya tanpa menunggu Nicky menjawab, dan kembali dibawah bantal, menangis.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Keesokkan harinya.
Hari yang ditunggu Nicky akhirnya tiba.
Hari dimana ia mengikuti audisi Civer Boy Sehari ini.

"gue tegang banget nih. Mana Mila belom dateng lagi huft!" ujar Nicky pada Kiki dan Hendra.
"selow my man. Tenang aja. Loe tinggal gaya-gayaan di depan kamera sambil bilang dalam hati, kalo loe bakal menang!" saran Kiki yang memang pernah menjadi Cover Boy.
Kalau saja Kiki juga mengikuti audisi ini, mungkin Kiki lah yang bakal menang.


"loe mah gampang Ki bilang kaya gitu. Gue bener-bener tegang nih."
"udaah sayaang, ga usah tegang. Aku dukung kamu kok." ujar Mila yang tiba-tiba nongol dari belakang Nicky.
Nicky menengok.
"sayaaaang." tak berpikir lama Nicky langsung memeluk pacarnya itu, untuk menguragi rasa gugupnya kali ini. (ups! Jangan diBAYANGIIIINNN pliisss!!)
"udaah ga usah gugup. Katanya mau pemotretan bareng Cover Girl idolanya. Jadi harus menang yah." ujar Mila menenangkan.
Nicky melepaskan pelukannya pada Mila.


"sayang, kamu ga papa kan? Kamu biasanya ngamuk atau cemburu gitu.." tanya Nicky saat melihat Mila malah mendukungnya.
Mila tersenyum.
"kamu cuma ngefans sama Mala kan? Bukan CINTA kan?" tanya Mila balik.
Nicky menggoyang-goyangkan telapaknya di depan Mila.
"ga kook ga beneran deh! Aku cuma ngefans sama Mala. Kalo Cinta, sama yang namanya Mila aja." jawab Nicky.
"wooy wooy lu berdua malah gombal- Gombalan disitu. Udah siap nih Nick? Dikit lagi giliran loe nih." ujar Hendra.
Nicky melengos.
"ganggu aja loe Hend."

Tak lama., nama Nicky dipanggil sebagai finalis ke 9.
"Antonius Nicky Riyant." panggil sang MC.
Nicky yang ada di backstage langsung bersiap diri.
"huufftt!"
"semangaaattt sayaaaang.." ujar Mila memberi semangat.
Nicky tersenyum untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.

Kini Nicky telah berada di panggung kecil itu.
Dengan luwes dan lincahnya Nicky berjalan di panggung tersebut.
Bagai model profesional, Nicky berhasil menyedot seluruh perhatian audiance, serta juri-juri yang ada, termasuk Mala, sang Cover Girl cantik itu.
Yaps! Yang bikin Nicky bertambah grogi adalah, hadirnya Mala di acara itu.
Kalo biasanya Nicky yang memperhatikan Mala saat Mala ada di atas panggung, kini kebalikannya. Mala yang memperhatikan Nicky yang berada di atas panggung.
Nicky menyempatkan diri memberikan senyum manisnya pada Mala, yang kemudian dibalas Mala.
DEG!! Jantung Nicky berdegup kencang saat mendapat balasan senyum Mala.
"ooh GOd!! Mala manis banget!!" gumamnya dalam hati.


"okey Nicky." kata mba MC.
"kali ini kamu harus menunjukkan bakat yang kamu punya di depan kita. Kamu bisa apa?" sambung mba MC itu lagi.
'HAH?? BAKAT??' seru Nicky dalam hati.
Nicky menengok ke belakang, seakan bertanya pada Sahabat-sahabatnya serta pacarnya yang terlihat ikut berpikir.
"nyanyi aja Nick! Nyanyi!" kata Hendra.
Hendra lalu mengambil gitar yang tergeletak di backstage dan memberikannya Pada Nicky.
'Nyanyi? Okey, bismillah!' gumam Nicky lagi.

*now, play lagu COVER GIRL di HP kamu, dan BAYANGIIIIINNN Nicky lagi nyanyi lagu itu sambil maen gitar*

Wajahmu hiasi disetiap majalah
Kau sungguh membuat ku terpesona
Senyumnya yang mampu menyinari hati
Dan ku tak kuasa

Bila aku penyanyi
Kau adalahhh melodi
Yang ingin aku nyanyikan

Aku ingin mendapatkan perhatianmu
Dengan Lagu ini

Andai aku bersamamu cover girl
Kan ku berikan segalanya untukmu
Kau kan selalu menjadi bintang hatiku
Mengisi halaman hidupku
Cover girl, cover girl, cover girl, girl girl, girl..

Jangan membandingkan aku dengan mereka
Yang hanya melihat cantikmu saja
Engkau melebihi yang mereka kagumi
Kau sempurna

Bila aku penyanyi
Kau adalah melodi
Yang ingin aku nyanyikan

Aku ingin kesempatan tuk menjagamu
Tuk selamanya, selamanya

Andai aku bersamamu cover girl
Kan ku berikan segalanya untukmu

Kau kan selalu menjadi bintang hatiku
Mengisi halaman hidupku
Cover girl, cover girl, cover girl, girl, girl, girl.

Apa yang harus ku katakan
Jika kau bisa merasakan
Indah goda mata, senyummu yg manis
Menghipnotis mata, wahai kau gadis
You are not any other girl
That why baby I want you in my world
Kan kuberikan slalu sgalanya untukmu
Katna kau cahaya dalam hidupku

Andai aku bersamamu cover girl
Kan ku berikan segalanya untukmu
Andai aku bersamamu cover girl
Kan ku berikan segalanya untukmu

Kau kan selalu menjadi bintang hatiku
Mengisi halaman hidupku
Cover girl, cover girl, cover girl, girl
(Cover Girl-XOIX)


Usai Nicky menyanyikan lagu tersebut dengan suaranya yang merdu, yang lain bertepuk tangan sambil berdiri.
"waah waah, bakat anda indah sekali. Okey Nicky, terimakasih telah menghibur kami dengan suara kamu yang amazing itu. Silahkan kembali ke backstage, kami akan mengumumkan pemenangnya sesaat lagi." kata MC tersebut.
Nicky pun berpamitan dari atas panggung, lalu segera berlari menuju backstage.

"huuuffttt!!! Akhirnya selesai juga! Sumpah gue grogi banget!" ujar Nicky pada Kiki, Hendra dan Mila yang setia menunggu Nicky di backstage.
"waah Nick, keren tau perform loe tadi. Berasa kaya di konser tunggal gitu! Tu lagu karangan loe gitu?" tanya Hendra sambil takjub.
Nicky tersenyum.
"tu lagu dadakan banget tau! Di panggung tadi baru gue pikirin. Untunglah hasilnya ga ngecewain." kata Nicky.
"bagus kok sayang. Suara kamu juga merdu banget." puji Mila.
Nicky merasa tersanjung dipuji oleh pacarnya tersayang itu.
"asiikk makasih yaaa cantiiikk.." kata Nicky sambil mencubit pipi Mila.


Tak lama., terdengar pengumuman hasil pemenang audisi tersebut.
"yang berhasil menjadi Cover Boy sehari dan berhak menjadi partner Mala dalam pemotretan hari ini adalah...Antonius Nicky Riyant!!"
"YEAY!!!" Nicky yang mendengarnya di backstage langsung memeluk Mila, Kiki dan Hendra.
"diharapkan kepada Nicky untuk segera naik ke atas panggung." panggil MC tersebut.
Nicky pun naik ke atas panggung dengan rasa sangat bahagia.


Di atas panggung, telah berdiri Sang Cover Girl, Mala.
"hai Nicky. Selamat ya kamu udah menangin audisi ini." ujar Mala seraya menjabat tangan Nicky.
Dengan gugup Nicky menyambut jabatan tangan Mala.
"eemmm iyaa, makasih."

Setelah mengadakan selebrasi di atas panggung., kini Nicky, Mala dan Mba Evelien telah berada di backstage, membicarakan kelanjutan pemotretan tersebut.
"em hay Nicky. Saya Evelien. Saya manager Mala. Selama seharian penuh ini, kamu dan Mala akan mengadakan pemotretan di sekeliling kampus ini. Kamu siap kan Nick?" tanya mba Evelien.
Nicky mengangguk. "siap kok mba siap. Lahir batin malah." ujar Nicky sangat antusias.
Sementara Mala yang ada di samping Nicky hanya tersenyum simpul melihat aksi Nicky.
"okeh. Sekarang kita langsung make up aja kali ya. Supaya ga buang-buang waktu."


Nicky dan Mala pun segera dimakeup, lalu mengepas baju-baju yang telah dipersiapkan oleh pihak wardrop.
Namun, Nicky tidak melihat ketiga orang yang sejak tadi menemaninya di backstage.
"loh, Mila, Kiki, sama Hendra mana ya?" tanyanya sambil mencari-cari mereka.
"oooh 2 cowo sama 1 cewe yang dari tadi di back stage ya mas?" tanya si perias.
Nicky mengangguk.
"iyaa. Liat mereka dimana ga?"
"tadi sih saya liat, security nyuruh mereka keluar. Katanya takut ngeganggu." jawab mba itu.
Nicky mengerut. 'duuuhhh, semoga Mila ga marah deh.' gumamnya dalam hati.


Sejam kemudian, Mala dan Nicky telah rapi, dan tentu saja cantik dan tampan.
Mila dengan dress putih selutut, lengkap dengan tiara yang menghiasi rambut panjangnya yang di curly Indah. Sedangkan Nicky sangat tampan dengan satu set jas putih + celana putih melekat di tubuhnya, membuat wajahnya nampak lebih fresh dan segar.


Kini saatnya.
Nicky dan Mala beraksi di depan kamera.
Wajah mereka terus-terusan disoroti kamera yang siap mengambil gambar dari arah mana saja.
Sementara mereka, dengan asik dan lincah bergaya bagai foto model handal.
(okey, karna saya ga bisa ngegambarin gimana mereka pas lagi pemotretan, jadi silahkan di BAYANGIIINN sendiri yaaaah ;) )



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



"Ki, masa kita ga boleh ngeliat proses pemotretan sih?" tanya Hendra pada Kiki.
"gatau tuh managementnya ga asik. Duh, si Mila udah ngambek sampe pulang segala gitu. Pasti dia ngegondok banget deh sama Nicky gara-gara hal ini." jawab Kiki.
"mangkanya ituuuu.. Si Nicky pasti ga tau deh kalo Mila ngambek. Kayanya Nicky udah keasikan tuh foto-foto bareng Mala." ujar Hendra lagi.
"yaaa ga bisa salahin Nicky juga sih. Ini kan kesempatan Nicky bisa deket sama idolanya. Dan lagi, kan Mila udah ngijinin Nicky buat ikut acara ini." bela Kiki.
"iya siih. Doohhh gue mah bingung sama pasangan berdua itu. Mending gue ngurusin urusan cinta gue." ujar Hendra.
"jiaaaaahhh. Kan Cessa udah jelas-jelas nolak loe Hend, masiiiihh aja loe kekeuh ngejar dia. Ga malu loe Hend? " ledek Kiki pada Hendra.
Hendra menoyor kepala Kiki hingga terpental sejauh 10 meter. Engga deng hahahaa..


"woooo bukannya gue ga tau malu Ki. Tapi gue yakin kok, kalo si Cessa tuh juga suka sama gue. Cuma ada sesuatu Yang bikin dia belom mau nunjukin hal itu." kata Hendra dengan Pedenya.
"ya ya yaaaa.. Terserah loe aja sih Hend. Gue kan cuma ngingetin doang. Jangan sampe gara-gara loe ngejar-ngejar Cessa mulu, loe ga inget umur dan bakal jadi perjaka tua. Hiii sereemm!" ledek Kiki lagi.
BLETAAAKKK!!!
karna geramnya Hendra pun menjitak kepala Kiki dengan puas.
"ga bakal! Gue yakin kok, Cessa juga punya perasaan sama gue. Udah ah gue mau pulang aja. Males lama-lama gue sama loe." Hendra pun melenggang menjauhi Kiki yang masih terpingkal-pingkal di kantin.
"wooooo pundungaaaannn looe hahahahaaaa.."



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Tak terasa hari telah sore.
Nicky dan Mala pun telah selesai menjalani rutinitas bersama mereka itu.
"eehm thanks ya Nick. Aksi kamu tadi ga kalah kok sama cover boy yang udah professional. Atau jangan-jangan, kamu emang cover boy ya?" tanya Mala saat mereka beristirahat.
"hahaa engga kok. Aku bukan Cover Boy. Itu pertama kalinya aku gaya-gayaan di depan kamera. Gugup banget loh." jawab Nicky.
"waaah berarti kamu berbakat tuh Nick. Coba aja jadi cover boy, pasti kamu bakal dipake banyak pihak deh." tawar Mala.
"waaaahh ga deeh. Kayanya aku ga terlalu tertarik di bidang itu."
"ga tertarik? Trus kenapa mau ikut audisi ini?" tanya Mala heran.
'nahlo! Mati gue' gumam Nicky dalam hati.

"eemmm sebenernya ya Mal. Aku ikut audisi ini cuma karna kamu Cover Girlnya. Aku tuh dari dulu ngefans sama kamu. Bahkan majalah-majalah yang ada kamunya tuh aku beli semua. Dan sekarang aku Seneng banget bisa foto-foto bareng kamu. Ga nyangka banget loh. Aku kira hal ini cuma mimpi." cerita Nicky pada Mala.
Mala tersipu malu. Ia tak menyangka ada orang yang mengidolai dirinya sampai seperti ini.
"aah Nicky. Aku jadi malu sendiri nih gara-gara kamu." ujar Mala sambil memegangi pipinya yang panas.
"eemm oiya Nick. Bisa pinjem hape kamu ga?" tanya Mala.
"bisa kok. " Nicky lalu mengambil hapenya dari tas dan memberikannya pada Mala.
Tampak Mala mengetikkan sesuatu di layar HP tersebut.
"nih. Ini nomor hp aku. Kapan aja kamu mau, kamu bisa hubungin aku kok." kata Mala.
Nicky tercengang. Matanya terbelalak tak percaya.
"Mala, in, ini serius??" tanya Nicky saat menerima HPnya kembali.
Mala tersenyum. Iyaaaa serius lah Nick. Udah aah aku mau ganti baju dulu ya. Udah gerah nih pake baju beginian." Mala pun berdiri dari tempat duduknya, dan berjalan menjauhi Nicky.
"Mal, makasih ya. " ujar Nicky lagi.
Mala berbalik, lalu tersenyum ke arah Nicky.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



"devinaaaaaaaa...!!" teriak Mila lewat telepon.
"apa siiih iih ribut loe." jawab Devina dari seberang sana.
"sebel iiih sama Nicky. Dia langsung ngelupain gue gitu pas dia udah mulai pemotretan sama Mala-Malanya itu. Iih tau gitu gue ga ijinin dia ikut!" keluh Mila pada Devina.
Devina tertawa dari seberang sana.
"yaelah elo. Kalo udah ngambil keputusan itu ga boleh disesalin. Lagian ga mungkin laah Nicky ngelupain loe Mil. Mungkin dia lagi kebawa suasana senengnya. Biarin aja lah dulu Mil, sekali-kali Pacar loe seneng kenapa sih." ujar Devina.
Mila merengut mendengar jawaban Devina.
"yelaaah loe maaah malah ngebelain Nicky mulu. Sebenernya loe sepupunya siapa sih? Sepupu gue atau sepupu Nicky?" tanya Mila.
Lagi-lagi Devina tertawa.
"yeeeee dasar cewe pundung. Gue sih maunya jadi sepupunya Nicky. Hahahaa ga deeeng.. Gue kan cuma ngasih tau pendapat gue doang. Gue yakin kok, Nicky tuh hatinya masih sama elo."
"hhhmmm ya deeeh ya deeeeeehhh.. Kita liat aja ntar, kalo nicky belom ngehubungin gue, berarti dia udah lupa sama gue." kata Mila.


"eeh Dev, gue boleh nanya sesuatu ga?"
"apa?"
"loe punya perasaan ga sih sama Kiki?" tanya Mila tiba-tiba.
Devina terperanjat saat Mila menanyakan hal itu.
"diiih apa sih nanyanya begitu wooo.." jawab Devina.
"yeeee jawab aja kaliii."
"ga aah. Mau tau aja loe. Udah ah gue mau tidur. Loe tuh udah ngeganggu jam istirahat gue. Dadaaah Mila sayaaaaang semoga loe baikan yaaaa sama Nicky loe itu." Devina lalu mematikan teleponnya.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



"Ya Tuhaaaaan! Gue ga nyangka gue bisa deket sama idola gue!" ujar Nicky saat tiba di rumah.
"baaang!! Bang Agooyyy!!" teriak Nicky memanggil abangnya itu.
"apa sih loe Nick? Ribut aja malen-malem." kata Agoy keluar dari kamarnya.
"bang! Gue punya kabar baik! Doa loe yang saban hari itu terkabul loh. Gue tadi abis pemotretan bareng Mala, dan sekarang gue udah dapet nomor HP dia!" cerita Nicky pada abangnya tersayang itu.
"hah?? Seriusan loe Nick? Wiiiihhh hebat loe! Berarti loe bakal Deket dong sama Mala. Waaah kalo loe udah pacaran sama dia, gue juga bisa ikutan ngetop dooong." ujar Agoy.


Nicky mengerutkan dahinya.
"hah?? Pacar?? Ada-ada aja lu bang. Gue kan udah punya pacar, si Mila. Masa gue mau pacarin Mala juga? Sorry bang, gue setia." ujar Nicky.
"woooo! Yaudah kalo gitu, Mala buat gue aja Nick. Masa loe tega ngeliat abang loe yang paling ganteng ini ngejomblo?"
Nicky tertawa terbahak-bahak.
"hahahaaa siapa suruh jomblo? Udah aah bang, gue mau ke kamar dulu, mau nelpon Mila. " Nicky pun beranjak ke kamarnya di lantai atas.



Tuuuttt...
Tuuuttt...
Nicky mencoba menghubungi Mila, pacarnya yang ngambekkan itu.
"yaaaa haloo.." jawab Mila dari seberang sana.
"heey sayang. Udah tidur ya?" tanya Nicky.
"belom kok. Masih nungguin telpon dari cowok yang dari tadi keasikan sama cover girl idolanya itu. Kirain cowo itu ga bakal ngehubungin aku, taunya ngehubungin juga.." ujar Mila sambil menyindir Nicky.
Nicky menggaruk-garuk kepalanya.
"yaaah yaaah ngambeek. Ga koo sayaang. Tadi HP aku di pegang sama managernya Mala. Jadi aku ga bisa ngehubungin kamu. Udah dong jangan ngambek lagi." bujuk Nicky.
"iyaa iyaa deh yang sibuk. Eehhmm sayang, aku udah ngantuk nih. Udah dulu ya, besok aja kita ketemunya di kampus. Dadah sayang, muaaaach!" Mila pun langsung menutup saluran teleponnya.
"yaah kaan, ngambek beneran dia. Dohh salah lagi gue."



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Kita ke rumahnya Devina dulu yuuukkk..


Saat ini Devina sedang menyaksikan acara televisi kesayangannya.
Tiba-tiba terdengar bunyi dering Hpnya.
Devina melihat ke layar HP.
"nomor siapa nih?"
"halo??" sapa Devina.
"halo. Ini Devina?" tanya si penelepon.
"iya, saya Devina. Ini siapa ya??"


*To Be Continued*

Hhmm, siapakah yang menelepon devina??
Jawabannya ada di chapter 4, tungguin yaaaaa..
Abis baca, jangan lupa komentarnya yaa, thanks xxo~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar