Senin, 11 Maret 2013

♥ COVER GIRL ♥ ~ Chapter 11 ~

Tittle: ♥ COVER GIRL ♥
Length: 20 Chapter
Author: @yasmiin2805 from fanbase @Fanfict_XOIX



♥ COVER GIRL ♥
~ Chapter 11 ~



Saat Cessa sedang kebingungan memilih antara Hendra dan Alwin, tiba-tiba..
"Hay Sa!" ujar seseorang dari arah luar pagar sambil melambaikan tangannya pada Cessa.
Cessa menoleh. "Budi!! Haaiiii!!" Cessa pun segera berlari menuju Budi.
"Alwin, Hendra, aku pergi sama Budi aja ya. Kalian terserah deh mau pergi sama siapa, baaaiiii!" Cessa langsung menarik tangan Budi dan masuk ke dalam mobil.
"looh loh Sa., aku kan kemari bukan mau jemput kamu. Cuma mau minjem buku catetan kamu doang Sa." ujar Budi memasang wajah-tak-tau-apa-apa-tapi-tetep-kece-nya itu. (bisa dibayangin ga hah?? Bisa ga?? kalo bisa, yaudah BAYANGIIIIIINNN!!!)
"udah barengan aja deh. Puyeng aku ngeliat mereka berdua ih. Yuuukk cus.." perintah Cessa.
Akhirnya Budi pun menuruti kata-kata Cessa.
Budi menjalankan mobilnya meninggalkan halaman rumah Cessa yang masih ada dua cowok yang masih keheranan karna ditinggal Cessa.


"tuh kan! Gara-gara loe sih! Akhirnya Cessa pergi kan!" ujar Hendra sambil melipat kedua tangannya di dada.
Alwin melirik tajam ke arah Hendra.
"woy cowo China! Napa loe salahin gue? Gue juga rugi tau dateng kemari ga bisa bareng Cessa! Dasar loe!" Alwin pun pergi berjalan menjauhi Hendra dan menuju motor gedenya.
"woo dasar loe raksasa pirang!" ujar Hendra, tapi dengan pelan, takut didenger sama Alwin kali.
"apa loe bilang barusan??" tanya Alwin sambil menengok. Ups!! Alwinnya denger!
"hah? Apaan? Salah denger loe!" ujar Hendra lalu langsung masuk ke dalam mobilnya.
"gile mah kalo gue di pites Sama raksasa pirang itu, hadeeeehh rata dah gue sama tanah." gumam Hendra di dalam mobil sambil mengelap keringat yang membasahi dahinya.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Sementara di kampus, Nicky sedang duduk di taman kampus sendirian, sambil memainkan gitarnya yang hari itu sengaja dibawa ke kampus.


"Hey Nick!" sapa Kiki sambil menepuk pundak Nicky.
"hey juga Ki." balas Nicky dengan lesu.
Kiki yang heran melihat sikap Nicky yang berbeda dari biasa itu langsung bertanya,
"kenapa loe? Lemes amat hari ini. Berantem lagi sama Mila?" tanya Kiki.
Nicky menggeleng.
"hah? Ga berantem? Terus kenapa dong? Loe kan biasanya galau gara-gara Mila doang." kata Kiki lagi.
"yaa gue emang ga berantem sama Mila. Tapi, gue putus sama dia." kata Nicky dengan lesu.
"HAAH? PUTUS??" ujar Kiki kaget. (kamera zoom in-zoom out. JEENG JEEEENG!!)
Nicky mengangguk.
"kok bisa Nick? Emang loe sama dia kenapa lagi? Hhhmmm jangan bilang gara-gara Mala." selidik Kiki.
Nicky mengangguk lagi. Nampaknya kali ini ia malas untuk berbicara.
PAAKK! Kiki menepuk jidatnya dengan keras.
"well, akhirnya masalah yang selalu sama ini yang bikin kalian putus. Cewe emang punya batas kesabaran Nick. Mungkin kali ini Mila emang ga bisa nahan rasa sakitnya dia gara-gara loe duain mulu, yaa akhirnya daripada dia sakit hati mulu, mending putus." kata Kiki.
"tau lah Ki. Padahal gue udah nyoba buat ga ngomongin Mala lagi di depan dia. Tapi emang dianya yang selalu ngungkit-ngungkit hal ini. " kata Nicky membela dirinya.
Kiki manggut-manggut.
"iya sih emang Nick. mungkiiiinn Mila maunya masalah ini bukan dibiarin , tapi di selesain supaya hati dia juga enak." ujar Kiki.
"yaudahlah Ki, gue sebenernya gamau bahas ini dulu. Asli semaleman gue mewek gara-gara tu cewe! Baru kali ini gue berasa keilangan banget." ujar Nicky sambil menunduk.
Kiki pun hanya bisa mem-pukpuk-an Nicky.
"sabar aja deh ya Nick. Kalo loe jodoh sama Mila, pasti kalian bakal balik lagi kok." kata Kiki ikut prihatin.


"Nicky!" panggil seseorang dari luar taman.
"itu kan, Koko Lee!" kata Nicky saat melihat lelaki yang sedang berjalan menuju arahnya itu.
BUUGG!! Lee langsung meninju pipi kiri Nicky tanpa basa-basi.
Sementara Nicky hanya diam dan pasrah ditonjok Lee.
"gue kan udah pernah bilang sama loe, jangan pernah loe sakitin ade gue, karna kalo sakitin dia, itu sama aja loe nyari mati, tau!!" kata Lee geram sambil mengangkat kerah baju Nicky.
Nicky hanya menunduk tanpa melawan.
BUUGGG!! Lee menonjok keras perut Nicky lagi.
"aarrgh!" Nicky terjatuh dan mengerang kesakitan.
Sementara Kiki menolong Nicky yang terjatuh di tanah.
"jangan pernah loe deketin Mila lagi kalo tujuan loe cuma bikin dia sakit hati untuk yang kedua kalinya, ngerti loe!!" Lee pun pergi meninggalkan Nicky setelah puas menghajar Pipi dan perut Nicky.



"Nick, loe ga papa?" tanya Kiki saat melihat kondisi Nicky yang sangat kesakitan.
BLETAAAKK!! Nicky menjitak kepala Kiki.
"ya apa apa lah! Sakit niih!" kata Nicky sambil mengelus pipi dan perutnya.
"yeee loe mah! Orang khawatir juga malah dijitak!" ujar Kiki sambil mengelus kepalanya yang hampir benjol gara-gara dijitak Nicky.
"iyee maaf maaf." kata Nicky.
"lagian loe kenapa ga ngelawan sih tadi Nick? Malah pasrah gitu aja." seru Kiki yang ikutan geram melihat sahabatnya tadi dipukuli.
"ya biarin aja lah. Emang gue yang salah dan berhak ngedapetin ini kok. Gue juga tau pasti hal ini bakalan terjadi. Secara Koko Lee itu emang sayang banget sama Mila dan dia juga pernah bilang ke gue supaya ga nyakitin Mila. Tapi apa yang gue buat? Gue malah bikin Mila sakit hati banget kan? Yaaa berarti emang gue berhak dapetin ini." ujar Nicky sambil menyesali perbuatannya.
Kiki menatap iba pada sahabatnya itu.
"kasian banget sih loe Nick."



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Siangnya, di lokasi pemotretan.
Agoy dan Mala sedang berbincang sambil menunggu Mala giliran photoshot.
"eh Mal tau ga, Nicky sama Mila udah putus loh." kata Agoy memberitau.
"oh ya? Kapan putusnya bang?" tanya Mala terkejut.
"kemaren malem." jawab Agoy.
"bang, mereka putus karna apa? Jangan bilang gara-gara...." Mala tak melanjutkan perkataannya.
"yaaa gitu deh. Si Mila kan emang orangnya terlalu cemburuan. Dan yaaa mungkin si Mila juga lebih milih untuk gamau sakit hati dulu pas liat Nicky lebih mentingin kamu dibanding dia, akhirnya dia mutusin Nicky deh." terang Agoy.
Mala terlihat ga enakan saat mendengar cerita dari Agoy.
"ya ampun bang, berarti Milanya cemburu sama aku? Aduuuh jadi ga enak banget nih sama Mila."
Agoy tersenyum sambil mengelus lembut rambut Mala. (Woy woy jangan di BAYANGIIIIINNN!!!)
"Udah tenang aja. Nicky sama sekali ga nyalahin kamu kok. Paling juga 2-3 hari mereka baikan lagi." kata Agoy menenangkan.
Mala pun mencoba tersenyum saat ditenangkan Agoy.
Padahal dalam hati kecilnya, ia sangat merasa bersalah karna telah menyebabkan Mila cemburu dan menghancurkan hubungan Nicky dan Mila.



"bang, abis pemotretan ini kita ketemu sama Mila yuk. Aku pengen minta maaf sama Mila." ujarnya.
"Mila? Eeeeng Mal, aku saranin, mending jangan dulu deh. Mila tuh anaknya agak keras, bisa-bisa dia malah jutekin kamu abis-abisan." saran Agoy.
Mala manggut-manggut.
"yaudah deh kalo itu saran abang. Tapi nanti temenin aku ketemuan sama Mila yaks." ujarnya.
Agoy mengangguk sambil tersenyum.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Masih siang itu, di lokasi yang berbeda.
Ochi sedang asik makan cemilan di kantin kampusnya, menunggu Kiki yang masih ada kelas.
Tiba-tiba di depan Ochi telah berdiri seorang wanita cantik yang ia kenal.
"hay Ochi." sapa wanita cantik itu sambil tersenyum.
Ochi mendongak. "Dev, Devina?" kata Ochi terkejut.
Devina langsung duduk di depan bangku di depan Ochi.
"hai Chi. Apa kabar?" tanya Devina berbasa-basi.
"baik." jawab Ochi singkat sambil masih melahap cemilannya.
"eeeng aku ganggu kamu ga Chi?" tanya Devina.
"emang loe mau apa? Langsung aja deh, gue ga suka basa-basi." Ujar Ochi cuek.
Devina tersenyum.
"okeeey niat aku ketemu sama kamu kayanya ketauan banget ya. Aku cuma mau tanya. Waktu aku ketemu sama kamu sama Kiki di jalan itu, kamu kenapa sih? Nangis daaann, eeeeng kayanya dalem banget gitu kata-kata ke Kikinya. Kamu, marah ya gara-gara Kiki lebih milih ikut aku dibanding ikut kamu jalan?" tanya Devina langsung.


Ochi menatap cuek pada Devina.
"ya ampun ga lah. Ngapain juga gue nangisin kalo cuma hal begituan. Ga laah ga penting-penting amat kok." dusta Ochi.
"kamu yakin Chi? Kalo emang kamu marah karna hal itu, aku minta maaf ya. Aku ga maksud kok ngerebut Kiki dari kamu." kata Devina.
"ngerebut? Emang Kiki siapa gue? Loe mau ambil juga ya terserah elo. Toh elo sama Kiki emang saling cinta kan? Gue mah cuma sahabat Kiki doang. Gue ga ada hak buat ngelarang Kiki mau jatoh cinta sama siapa aja, termasuk elo Dev." ujar Ochi sambil menahan emosinya.
"tapi Chi...."
"udahlah Dev. Kalo loe emang beneran sayang sama Kiki, mending kalian jadian gih. Ehem, tapi kalo loe nyakitin Kiki, loe adalah orang yang pertama gue cari, okeh!" Ochi langsung pergi meninggalkan Devina yang masih duduk di kursi kantin tersebut.




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



"Ko! Koko ngapain sih mukul Nicky?" tanya Mila saat baru pulang dari Kampus dan tiba di rumah.
Sementara Lee yang sedang asik memainkan laptopnya di ruang tengah langsung menghentikan aktifitas tersebut.
"ya karna koko sebel sama dia." jawab Lee cuek.
"Ko, Mila ga papa kok. Ga usah sampe segitunya lah. Kasian Nickynya kan." ujar Mila.
"kamu masih kasian sama cowo yang udah nyakitin kamu? Ya ampun Mila, dia aja ga mikirin kamu. Kamu masih mau mikirin dia?" ujar Lee emosi.
"Koko ga tau sih! Ini salah Mila Ko. Mila yang emang ga sabar dan terlalu cemburu sama Nicky. Udahlah Ko, Mila sama Nicky kan udah ga ada hubungan apa-apa, jadi Koko ga usah nyalahin Nicky lagi." Milapun segea naik ke kamarnya di lantai atas, meninggalkan Lee.
"Milaaa Mila. Kamu tuh udah disakitin juga, masih aja ngebelain Nicky."




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Sore ini Bobby masih berada di kampusnya.
Tadinya niatnya ingin lanjut latihan Basket, namun entah mengapa moodnya sangat tidak mendukung untuk banyak bergerak.
"enaknya ngapain ya. Bete banget gue ga ngapa-ngapain, tapi mau ngapa-ngapain juga males. Hhhmmm.." Bobby berpikir sejenak.
"Aha!" Bobby seperti mendapat ide, lalu mengambil tasnya dan berlari menuju suatu tempat.


" enakan juga disini. Tenang. " ujar Bobby yang saat ini sedang berada di ruang seni dan musik.
Sekelilingnya hanya alat-alat musik yang tergeletak di lantai dan lemari.
Ada alat musik tradisional seperti kecapi dan suling, dan ada juga alat musik modern seperti piano, keyboard, dan gitar.
"gitar! Asik tuh dipake nyanyi." Bobby pun langsung mengambil gitar tersebut dan memainkannya.
Jreeeng!
(mauk ngebayangin ka Bobby nyanyi sambil maen gitar?? Naah, sekarang, BAYANGIIIIIINNN!!! Penulisnya juga lagu ngebayangin loh!)


Semakin ku menyayangimu
Semakin kau menyakitiku
Semakin ku mencintaimu
Semakin kau menghancurkanku


Entah sampai kapan
Kau akan menyadarinya
Bahwa hanya diriku
Yang pantas ‘tuk memiliki diriku
Yang rela korbankan semuanya untukmu


Sampai kapanpun kau ‘kan ku cintai
Walau kau tak pernah membalas cintaku padamu
Walau apapun kau ‘kan ku sayangi
Setulus hatiku seumur hidupku ku mencintaimu


Takkan pernah bisa
Ku melupakanmu walau sekejap saja
Takkan pernah mampu
Menggantikanmu dalam seluruh hidupku


Sampai kapanpun kau ‘kan ku cintai
Walau kau tak pernah membalas cintaku padamu
Walau apapun kau ‘kan ku sayangi
Setulus hatiku seumur hidupku


Sampai kapanpun kau ‘kan ku cintai
Walau kau tak pernah membalas cintaku padamu
Walau apapun kau ‘kan ku sayangi
Setulus hatiku seumur hidupku
Setulus hatiku seumur hidupku ku mencintaimu
(UNGU-Sampai Kapanpun)

"ini mah lagu gue banget ya hahahaa.." ujar Bobby berusaha senang, namun matanya terasa panas seperti hendak menangis.


PROK PROK!!
Terdengar bunyi tepuk tangan dari arah pintu.
"suara kamu bagus juga Bob." seru orang itu.
Bobby langsung salah tingkah dibuatnya.
"Devina? Loh? Katanya kamu udah pulang?" tanya Bobby. Ia cepat-cepat mengusap kedua pipinya yang hampir dibasahi oleh air mata.


Devina pun berjalan mendekati Bobby.
"iya aku emang tadi udah pulang, tapi ada barang yang ketinggalan gitu. Pas aku lewat ruangan seni, eh aku liat kamu lagi maenin gitar. Yaudah aku liatin aja hehehee maaf ya Bob." ujar Devina sambil menatap Bobby.
Bobby makin salah tingkah dibuat Devina.
"ya ampun Dev, malu nih diliatin nyanyi." kata Bobby sambil menutup wajahnya dengan topi yang saat itu ia kenakan.
Devina tertawa melihat tingkah Bobby, lalu mengambil topi yang menutupi wajah Bobby lalu memakainya.
"malu kenapa coba? Bagus tauuu suara kamuuuu.. Aku suka kok. Ayoo nyanyiin lagu lagi, buat aku." ujar Devina menagih.
"hah nyanyi lagi? Ga aah tadi cuma iseng doang kok. Lagian suara aku tuh ga banget. Ga deh ga." tolak Bobby.
Devina cemberut.
"yaaah Bobby. Nyanyi lagi dong nyanyi lagi doong plis plisss.." ujar Devina sambil menyatukan telapak tangannya didepan Bobby sebagai simbol pengharapan.
Bobby yang tak tega melihat wajah iba-memelas-tapi-tetep-lucuk-nya Devina akhirnya menyerah.
"okeeh okeeh demi kamu. Tapi satu lagu aja yah!" kata Bobby.
Devina tersenyum manis. "horeeee! Okeeey satu lagu buat aku ihiiiiyy."


(soo braayy, mari kita BAYANGIIIIINNN lagi ka Bobby nyanyi. Pinjem lagunya Bang Bruno Mars-Just The Way You Are dulu yaks!)


Oh her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shining

Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying
She's so beautiful
And I tell her every day


Yeah I know, I know
When I compliment her She wont believe me
And its so, its so
Sad to think she don't see what I see
But every time she asks me do I look okay
I say


When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are

And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are


Her lips, her lips
I could kiss them all day if she'd let me

Her laugh, her laugh
She hates but I think its so sexy
She's so beautiful
And I tell her every day


Oh you know, you know, you know
Id never ask you to change
If perfect is what you're searching for Then just stay the same

So don't even bother asking
If you look okay
You know I say


When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are

And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are

The way you are
The way you are
Girl you're amazing
Just the way you are


When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are


And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are
(Bruno Mars-Just The Way You Are)


"wiiiihhh suara kamu bagus banget Boooob! Keren keren! Sampe aku rekamin loh tadi hehehee.."
"hah? Direkam? Waaah parah parah! Apus doong Dev, gue malu kali." ujar Bobby sambil berusaha merebut handphone Devina dari tangannya.
"ga mauuu. Kan lagu buat akuuu jadi boleh dong aku rekam hahaha.. Dadaaahh Bobby.. " kata Devina meledek Bobby sambil berlari menuju luar ruangan.
Bobby geleng-geleng kepala melihat tingkah Devina.
"dasar ya ni cewe. Bikin gue makin gemes aja sama dia. Mana bisa gue ngilangin cinta gue kalo sifatnya masih manja dan lucu kaya gitu? Ckckck"



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Tak seperti malam-malam sebelumnya, malam ini Nicky hanya berdiam diri di taman belakang rumahnya.
Kadang memetik-metik gitarnya tanpa nada, terkadang termenung sendiri, tanpa tau apa yang harus ia lakukan.
"Nick plis deh, loe jangan kaya orang gila kaya gitu. Ngapain ke, belajar ke, apa ke, jangan mondar-mandir gitu dong." sahut Agoy saat melihat adiknya yang ganteng itu di taman.
Nicky menoleh. "ngapain loe kemari bang? Di rumah Mala aja gih loe, ga usah ngeganggu gue disini." ujar Nicky malas.
Agoy tertawa melihat adiknya itu.
"yeeee rumah juga rumah gue ngapain loe ngelarang. Gue mao ngambil beberapa baju gue nih. Mala juga ada disini kok. Mana berani gue ninggalin Mala di rumahnya sendirian." ujar Agoy sembari mengambil pakaian-pakaiannya dari dalam lemari.


"hay Nick." sapa Mala masuk ke dalam rumah.
Nicky pun juga ikut masuk ke dalam rumah.
"hay Mal. Kirain kamu ditinggal sama abang Gue ini di rumah sendirian. Waaah parah aja kalo dia gitu." seru Nicky sambil mempersilahkan Mala duduk.
"hahaa sebenernya tadi aku mau dirumah aja, tapi bang Agoy maksa aku buat ikut, yaudah aku ikut aja." ujar Mala.
"yaudah aku bikinin minuman ya Mal. Mau minum apa?" tanya Nicky.
Mala menolak. " gausah Nick. Aku ga lama kok palingan dikit lagi juga bang Agoy ngajakin balik. Soalnya dia janji mau nraktir aku malem ini hehehe."
Nicky menoleh pada Agoy. "serius loe bang nraktir Mala? Waaah parah loe ade sendiri ga di traktir!" ujar Nicky sambil menimpuk bantal kecil ke arah Agoy.
"yeeee ngapain gue ngajak loe. Loe mah bisa cari makan sendiri. Atau makan gih dirumah Kiki atau Hendra sono." ujar Agoy.
"enak aja. Kaya pengemis banget gue wooo.."


"Nick, pipi kamu kok biru gitu?" tanya Mala tiba-tiba. Rupanya dari tadi Mala memperhatikan Nicky.
Nicky langsung menutupi pipinya dengan telapak tangannya.
"gapapa kok hehehe tadi kejedot lemari. Eeeng gue naek ke atas dulu yaa.." Nicky pun berlari menuju lantai atas.
"Nicky kenapa bang?" tanya Mala.
Agoy mengangkat bahunya, tanda tak mengerti.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Di rumah Devina.
"Mil, loe serius putus sama Nicky?" tanya Devina via telepon. Ia baru mendapatkan kabar ini dari Kiki tadi sore.
"hu'um." ujar Mila.
"yelaaaah kenapaaa?? Kalian tuh kan udah cocok bangeeeet! Udah lama banget juga pacarannya. Kenapa putus siiih?" tanya Devina gemes.
"iih apa sih Dev. Kalo udah ga cocok mo diapain lagi? Gue males juga pacaran sama Orang yang cuma mentingin orang lain daripada pacarnya sendiri." keluh Mila.
Devina geleng-geleng. "parah lu ah."

"udah deh loe ga usah ngurusin gue. Loe sendiri gimana? Udah jadian belom sama Kiki?" tanya Mila.
"belom siiiihh.." kata Devina.
"yeeeee mangkanya, urus tuh urusan loe sama Kiki hahahaa.. Udah ah gue mau makan dulu. Baaii sepupu gue yang paling cantik.. Muaaaach!" Mila langsung menutup saluran teleponnya.



"iih gila nih cewe. Sialnya gue dibikin mikirin Kiki sekarang gggrrr!" keluh Devina.
Devina lalu mengambil handphonenya yang tergeletak di kasurnya.
"ngeplay lagu yang tadi si nyanyiin Bobby dulu aaah.."
Devina pun asik mendengarkan suara merdu Bobby.
"Bob Bob, andai aja loe adalah cowo yang gue sayang..."




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Pagi yang cerah ini nampaknya tak bisa dirasakan oleh Mala.
Pasalnya, ketika ia bangun pagi tadi, ia melihat begituuuu banyak bangkai tikus tersebar di terasnya.


"bang, bisa ke rumah aku sekarang ga?" tanya Mala via telepon pada Agoy.
"iya bisa. Aku juga dikit lagi kesana kok. Emang kenapa Mal?" kata Agoy.
"eeeeng nanti juga abang liat kok kalo udah kemari." kata Mala, lalu menutup teleponnya.
Sementara Mala hanya bisa menutup hidung dan mulutnya karna tak sanggup mencium bau bangkai yang sangat menusuk hidung.


"Mal! Kamu ga papa kan?" tanya Agoy langsung memeluk Mala. (woooo kesempetan woooo!!!)
"ga papa kok. Cuma ga tahan aja sama baunya ini. Parah banget." kata Mala.
Agoy lalu melepas pelukannya.
"ini si penerornya kurang Kerjaan banget sih nebar bangke tikus segini banyaknya. Pertanyaannya, dia dapet dari mana coba bangke sebanyak ini. Ada eeeeng, satu, dua, tiga, .............., dua puluh lima! Ya ampun parah! Pengusaha bangke tikus kali yak!" ujar Agoy sambil menghitungi bangkai tikus itu.


"bang, kurang kerjaan banget sih ngitungin ih. Aku panggil tukang sampah dulu yah buat ngebersihin ini." kata Mala lalu menelepon tukang sampah.
Sementara Agoy masih menyelidiki bangkai bangkai itu.


Tak lama, tukang sampah yang dipanggil Mala pun datang dan segera membersihkannya.
"asli aku tambah penasaran sama penerornya! Tambah berani aja ngirimin yang kaya beginian. Sialan!" ujar Agoy geram.
"udah bang sabar sabar." kata Mala menenangkan.
"kamu udah ga takut Mal?" tanya Agoy.
Mala menggeleng. "engga sih. Udah biasa soalnya bang." kata Mala.
"ckckck. Udah kebal cewe ini hahaha."
"iya nih. Tapi malah ikut penasaran, siapa sih yang iseng gini ngerjain aku? "
"kalo aku sih masih curiga sama Mila." ujar Agoy.




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Di kampus, Nicky sedang asik berjalan di pinggir lapangan. Tiba-tiba..
BUUUGG!
Nicky bertabrakan dengan seorang cewe.
"Mila.." ujar Nicky saat melihat wanita yang ditabraknya.
Mila yang juga melihat Nicky langsung berusaha menghindarinya.
"Mil Mil tunggu dulu dong." kata Nicky sambil menahan tangan Mila.
"Nick plis, lepasin aku." ujar Mila sambil berusaha melepas tangannya.
"ga Mil, aku ga bakal ngelepasin kamu sebelum aku jelasin semuanya." ujar Nicky.
"ga ada yang perlu dijelasin Nick. Plis, jangan bikin hari aku kacau gara-gara berantem sama kamu pagi ini." seru Mila.
Tapi Nicky tetap menahan tangan Mila.
"Mil, kamu harus tau Mil. Aku sama Mala emang ga ada apa-apa. Hanya sekedar fans dan idola aja, ga lebih. Sementara kamu? Kamu itu udah bagian dari hidup aku." ujar Nicky.
Mila menangis mendengar ucapan dari Nicky.
"Nick plis Nick, kalo kamu emang sayang sama aku, plis menjauh dari aku. Aku mohon." kata Mila dengan tangis.
Nicky langsung memeluk Mila. Nicky tak tahan melihat wanita yang ia sayangi itu menangis di hadapannya.
Sementara Mila hanya diam di pelukan Nicky. Ia pun merindukan pelukan hangat Nicky.
"Mil, tolong kasih aku kesempatan untuk ngebuktiin sama kamu kalo aku emang beneran sayang sama kamu." ujar Nicky.
Mila terdiam, lalu melepaskan diri dari pelukan Nicky.



*To Be Continued.*


Apakah Mila memberi kesempatan pada Nicky untuk memperbaiki kesalahannya?
Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Cessa dan Hendra?
Apakah Bobby berhasil merebut hati Devina dari Kiki?
Dan bagaimana nasib Ochi selanjutnya?
Penasaran yaaaaaa hahahaaa..


Tungguin yaks jawabannya ada di chapter-chapter berikutnya wohooooo..


Makasih banyak yaks yang udah mau follow dan baca cerbung admin.
Makasih juga buat yang kasih komentar dan kritiknya, looooovvveeee you!! *peluk atu-atu*


Xowners_PALU


Tidak ada komentar:

Posting Komentar