Senin, 11 Maret 2013

♥ COVER GIRL ♥ ~Chapter 2~

Tittle: ♥ COVER GIRL ♥
Length: 20 Chapter
Author: @yasmiin2805 from fanbase @Fanfict_XOIX





♥ COVER GIRL ♥
~Chapter 2~


"ga susah koo syaratnya. Pokoknya loe harus deketin gue ke Devina. Gue udah naksir berat nih sama dia." ujar Kiki mengajukan syarat pada Nicky.
Nicky tertawa terbahak-bahak. "hahahahaaaa cuma itu Ki syaratnya? Yaelaaaah gampaaaang! Gue bakal nyomblangin loe sama Devina, tapi loe harus bantuin gue untuk bilang ke Mila soal audisi ini. Kalo Mila ngijinin, baru gue nyusun rencana buat nyomblangin loe sama Devina. Gimana, Deal??" tanya Nicky sambil mengulurkan tangan pada Kiki. Tanpa berpikir panjang Kiki langsung menyambut tangan Nicky dan membalas jabatan tangannya. "Deal!!"


Siangnya, Nicky dan Kiki berencana berkunjung ke rumah Mila.
Niatnya sih untuk meminta izin Mila agar Nicky bisa mengikuti audisi Cover Boy Sehari itu.
"Ki, gue takut nih. Kalo Mila marah dan ga ngijinin gimana? " kata Nicky di dalam mobil saat mobil mereka telah terparkir manis ni depan rumah Mila.
"yaelah Nick, belom juga nyoba udah nyerah gitu?? Loe cowok kan?" tanya Kiki dengan pandangan meremehkan.
BLETAAKK!!
satu jitakan mendarat mulus di kepala Kiki.
"ya iyalah gue cowok Ki! Emang cowok ga boleh takut apa? Dasar loe kelamaan jomblo sih, jadi gatau gimana rasanya berhadapan sama pacar!" sindir Nicky.
"waah waah mau gue bales niih jitakan loe??" kata Kiki sambil mengepalkan tangannya.
Nicky langsung keluar mobil agar Kiki tak dapat menjitaknya.
"wooo beraninya kabur.." ujar Kiki sambil keluar dari mobil.


TOK TOOKK!!
Nicky mengetuk pintu rumah Mila.
Tak lama., pintu itu dibuka., namun bukan Mila Ataupun pembantu yang membukakan pintu, melainkan seorang lelaki berperawakan korea berbadan lumayan besar yang membukakannya.


"koko Lee??" ujar Nicky sedikit terkejut.
Kiki masih tak tau apa-apa tentang lelaki yang dipanggil 'Koko Lee' oleh Nicky itu.
"Nicky ya?" tanya Lee.
Nicky lalu menjabat tangan Lee.
"Iya Ko, ini saya Nicky. Dan ini teman saya, Kiki." kata Nicky seraya memperkenalkan Kiki pada Lee.
"halo, saya Lee. Saya kakanya Mila. Eeh ayo masuk, ntar saya panggilin Milanya." kata Lee seraya mempersilahkan Nicky dan Kiki masuk ke dalam rumah. Kiki dan Nicky pun masuk ke dalam rumah dan segera duduk di sofa empuknya.


Sementara Lee menuju ke dalam untuk memanggil adiknya, Kiki bertanya pada Nicky.
"itu abangnya Mila? Kayanya serem ya. Badannya otot semua gitu.." ujar Kiki sedikit berbisik.
"eeh jangan salah, dia baik kok. Cuma dia protect banget sama adenya. Dan lagi, Koko Lee ini temen abang gue, jadi gue udah lumayan deket lah sama dia." cerita Nicky, ikut berbisik.
Kiki cuma manggut-manggut mendengar penjelasan Nicky.


Tak lama, Mila turun dari kamarnya yang berada di lantai atas dan menemui Nicky dan Kiki.
"sayang? Tumben ga bilang dulu kalo mau ke rumah. Kenapa?" Tanya Mila langsung.
Nicky mulai gugup dengan pertanyaan Mila.
"eem eehhhmmm, gini sayang. Eemm langsung aja yaa. Aku mau minta izin niih.." kata Nicky memulai.
Mila mengerutkan dahinya.
"minta izin buat apa?" tanya Mila yang kini telah duduk di samping pacarnya yang saat itu memakai kemeja biru panjang Dan celana jeans andalannya. So COOL!! (lets BAYANGIIIIIINNNN!!!!)
"yaaah jadi obat nyamuk dah gue disini, kriik kriik..." celetuk Kiki.
Nicky menendang kaki Kiki dengan keras, menyuruhnya diam. "Aauw!!!"
"eehm gini sayaaang.." Nicky mengulangi ucapannya.
"besok di kampus bakal diadain audisi Cover Boy Sehari, nah aku mau ikut sayang. Gimana? Kamu izinin aku ga?" tanya Nicky dengan suara berharap.
Mila makin mengerutkan dahinya, masih belum mengerti.
"Cover Boy?? Tumben banget say? Kamu ga papa kan? Kamu ga salah makan kan tadi pagi?" Mila meletakkan punggung tangannya di dahi Nicky, hendak mengecek suhu tubuh Nicky.
"duuuh sayang aku ga sakit koo.. Aku cuma mau minta izin doang. Boleh ga nih?" tanya Nicky lagi. Sengaja Nicky belum menjelaskan bahwa pemenang dari audisi itu bakal berfoto dengan Mala, Cover Girl idolanya.
" emang kenapa sih? Tumben tau kamu mau ikut yang kaya begituan." selidik Mila.
Nicky dan Kiki saling berpandangan.
"eehm yaa aku pengen nyoba aja sayang. Lagian.........."
"lagian apa?" tanya Mila.
"eeehhhmm gini sayang.." kata Nicky ragu.
"Gini Mil, pemenang dari audisi itu bakal jadi Cover Boy sehari dan bakal pemotretan bareng Cover Girl terkenal di Indonesia." kata Kiki yang sudah gemas dengan Nicky yang tak kunjung menceritakan maksud dan tujuan sebenarnya.
Mila menatap sinis ke arah Nicky.
"Mala ya?" tanyanya langsung.
Nicky menunduk, lalu mengangguk pelan.
Tanpa banyak berkata lagi, Mila pergi meninggalkan Nicky dan Kiki ke kamarnya.
"looh sayang, Sayang jangan marah dong. Aku bukannya mau ngeduain kamu kok dengan ikut audisi ini, tapi ini kesempatan aku buat bisa foto bareng Mala.."
Percuma Nicky menjelaskan, Mila telah hilang dari pandangan.


Yang muncul hanya Lee, kakak Mila itu.
"mending loe pulang deh Nick. Kalo loe masih disini, bisa-bisa gue bakal ngeroyok elo gara-gara loe udah bikin ade gue nangis." ancam Lee. Well, Lee memang sangat sayang dan protect pada adiknya itu. Dia tak ingin ada satupun yang menyakiti adiknya.
Nicky mengangguk, lalu berpamitan pulang pada Lee yang nampaknya geram dengan Nicky.


Di Mobil, Nicky duduk di kursi samping driver dengan lesu. Kali ini gantian Kiki yang mengendarai mobil.
"yaah masa ga di izinin Nick? Berarti syarat yang gue ajuin juga batal dong?" tanya Kiki.
"yaa mau gimana lagi? Mila bener-bener cemburu sama Mala. Gue juga bingung mesti ngapain, sementara gue pengen banget ikut audisi itu." kata Nicky.
"eeh emang Lee itu kakaknya Mila beneran? Kok gue baru liat dia sih?" tanya Kiki.
"iya, Koko Lee tuh udah berdomisili di Korea. Jadi dia ke Indonesia cuma untuk liburan aja., soalnya kerjaannya disana semua." cerita Nicky.
Kiki manggut-manggut.
"Mereka cuma dua bersaudara. Dan Lee sayang banget sama adik satu-satunya itu. Yaaah ga heran lah, dia jadi over protect gitu sama adenya. Tapi sebenernya dia baik kok. Dia nyetujuin gue pacaran sama Mila, karna dia yakin gue bisa ngejagain Mila. Tapi yang terjadi apa? Gue malah ngekhianatin kepercayaan dia.." kata Nicky sedikit Sedih.
Kiki tetap manggut-manggut.
"lu ngerti ga sih apa yang gue omongin? Dari tadi manggut-manggut doang!" ujar Nicky sambil menoyor kepala Kiki.
"iyee iyee gue ngerti." jawab Kiki.
"tapi Nick, gimana dong buat lusa? Jadi loe ga di izinin beneran nih? Dohhh gagal dong gue bisa deket sama Devina." keluh Kiki.
"ntar gue coba tanyain lagi deh, sekalian minta maaf ke Mila. Kalaupun ga di izinin yaaa mau apa lagi. Gue nurut aja deh. Gue udah kebanyakan nyakitin hati dia, kali ini gue ga mau lagi nyakitin dia, takutnya dia bakal pergi dari gue." ujar Nicky.
Kiki kembali manggut-manggut. Ckckck.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


"Baby Baby Cukuplah Sudah
Antara Aku dengan dirimu
Karna aku tak mungkin bisa membuat dirimu mengerti"
Terdengar suara handphone Nicky berdering.
Hari telah malam, dan saat itu Nicky sedang makan malam bersama abangnya, Agoy.
Sementara HP kesayangannya itu sedang menjomblo di kamar.

5 menit kemudian, Nicky kembali ke kamar dan melihat list missed call di HPnya.
"Mila??" kata Nicky menyebutkan nama yang tertera di layar HP.
Nicky pun segera menelepon Mila balik.
"halo Nick." kata Mila dari seberang sana.
"heey sayang. Maaf tadi telpon kamu ga aku angkat. Aku tadi lagi dinner. Eehm sayang, maaf ya soal tadi. Aku ga bermaksud bikin kamu marah lagi sama aku, aku bener-bener ga mau kehilangan kamu cuma gara-gara Mala. Aku sayang kamu, dan aku akan ikutin kata kamu. Kalo kamu ga izinin juga ga papa kok, aku ga bakal maksa buat ikut audisi itu." kata Nicky panjang Lebar Menjelaskan tanpa memberi celah Mila untuk berbicara.


"Sayang? Udah ngomongnya?" tanya Mila yang sudah tak mendengar suara Nicky lagi.
"iya, udah."
"Nicky sayang, aku izinin kamu kok buat ikut audisi itu. Maaf ya aku udah egois. Tadi aku sebel aja, soalnya kamu ga ngasih tau alasan sebenarnya kamu ikut audisi itu. Tapi aku udah maafin kamu kok. Jadi, aku mau kamu menangin audisi itu, okey! Aku kan juga pengen ngeliat pacar aku yang kece banget ini berpose di majalah.." ujar Mila sambil memberi semangat pada Nicky.
Nicky tampak tak mempercayai kalimat yang barusan ia dengar itu.


"Mila sayang? Kamu ga sakit kan?" tanya Nicky kemudian.
Mila tertawa. "hahahaa apaan sih kamu. Aku izinin malah akunya dibilang sakit. Jadi mau di izinin ga niih?" tanya Mila lagi.
"eeh eeh iyaaaa mau dong. Pokoknya nanti kalo aku ikut audisinya kamu harus dateng ya buat nyemangatin aku! Kalo kamu ga dateng, kamu harus traktir aku sampe puas, deal!" ujar Nicky pada Mila.
"hahaha ya iyalaaah sayaang aku pasti dateng kok. Kalo kamu menang, kamu harus traktir aku sampe puas! Okeeh!" balas Mila.
Nicky tersenyum dengan puas. (kyaaaaa BAYANGIIIIINNNNN!!!).
"makasih ya sayang. Aku beruntung banget punya pacar kaya kamu. Pokoknya aku janji, aku ga bakal khianatin kamu, aku bakal sayang trus sama kamu." kata Nicky berjanji.
Mila tersipu dari seberang sana.
"janji kamu itu, kamu aja yang pegang. Cuma kamu yang tau, kamu bisa buktiin apa engga." jawab Mila.
"aku janjiiiiiiiii..."
"hahahaa iyaaa iyaaa.. Koko ngajakin aku jalan-jalan nih. Katanya dia pengen ditemenin keliling kota Jakarta. Dah dulu ya sayaang." pamit Mila.
"iyaaa.. Awas ya matanya dijaga, jangan pecicilan ngeliat cowo-cowo ganteng. Inget kamu udah punya cowo paling ganteng. Ati-ati ya sayang, Love you.." kata Nicky sedikit menggombal.
Mila makin tersipu dibuatnya.
"iyaaaaa gantengkuuuuu.. Bye sayang, love you too..."
Mila dan Nicky pun menyudahi perbincangan mesra itu.


"yesh yesh!! Pacar gue emang paling baik sedunia yesh!! Gue bakal menangin kontes itu dan gue bisa foto bareng Malaaa Cover Girl gueee yesh!!" seru Nicky sambil kegirangan sendiri. (uwooooo BAYANGIIIIINNN CEPETAAAAANNN!!!)


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


"Guys!! Gue punya kabar baik niiih.." kata Nicky mengagetkan Kiki dan Hendra yang sudah terlebih dahulu di kelas.
"apa sih lu Nick. Dateng-dateng ngagetin orang aja. Kesambet ya lu??!" tanya Hendra yang emosi karna saking kagetnya tadi ia sampe terloncat dan buku yang dipegangnya jatuh di lantai. (huahahahahaa BAYANGIIINNNN Hendra kageet!! :p )
Nicky kemudian duduk di bangkunya, yang terletak di samping Kiki dan di belakang Hendra.
"tenang guys, gue ga kesambet. Tapi gue lagi seneng banget. Mila ngizinin gue buat ikut audisi Cover Girl besok!" ujar Nicky antusias.
Daaaan kalian tau wajah siapa yang ikutan senang karna berita itu??
Yaaks!! Kiki!
"seriusaaaan Nick??!! Yesh!! Berarti jadi dong gue di deketin sama Devina??" kata Kiki tak kalah antusias.
Nicky meletakkan tangannya di bahu Kiki.
Tenang aja Ki, gue bakal jadi Comblang buat loe dan Devina." kata Nicky dengan muka sok serius. (bayangin ga yaaa?? Hahahaaa)
"wooo dasar kalian. Gue ga dibantuin nih deket sama cewe yang gue incer?" tanya Hendra merasa dicuekkin.
Nicky dan Kiki pun memalingkan wajahnya pada Hendra.


"Hend, jangan bilang loe masih ngebet sama Cessa, ade angkatan kita itu?" tanya Kiki.
Hendra mengangguk.
"emang gue masih ngincer dia." jawab Hendra enteng.
Nicky menepuk jidatnya.
"ya ampun Hend, sebenernya apa sih yang loe kejar dari dia? Yang pertama, penampilannya. Loe liat kan dia gimana? Kacamata, rambut seringnya dikuncir kuda, kemana-mana bawa laptop dan buku tebel. Kesannya tuh 'serius banget' tau. Dan yang kedua, sifat dia ke elo. Dia kan selalu menghindar dari loe. Ngejutekin elo, malah kesannya dia benci sama loe. So? Loe masih ngincer cewek kaya gitu? Masih banyaaaaaaakkk cewe cewe diluar sana yang ngejar loe Hend!" ujar Nicky panjang lebar.
Muka Hendra makin terlihat sebal.
"elu maaaaah, bukannya ngasih semangat gue buat ngejar dia., malah ngejelek-jelekin Cessa." kata Hendra kecut.
Nicky malah tertawa melihat ekspresi Hendra yang aneh itu.
"emang apa sih yang loe suka dari Cessa?" tanya Kiki kemudian.
Hendra menerawang.
"gue juga gatau sih apa yang bikin gue bisa suka sama dia. Yang jelas, gue ga bisa ngilangin dia dari pikiran gue sejak awal gue ketemu dia." cerita Hendra.
"eeh guys gue pergi dulu ya, tu Cessa lewat." sambung Hendra kemudian pergi meninggalkan Nicky dan Kiki.
Emang susah ya, orang yang lagi jatuh cinta. Ga ngenal orangnya kaya gimana." gumam Kiki.
"sama ajalah kaya loe" celetuk Nicky.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


"mba, ini ya kampusnya?" tanya Mala di dalam mobil. Kini ia dan mba Evelien telah berada di depan kampus yang bakal jadi lokasi pemotretan besok.
"iya Mal. Yuk kita turun."
Mala dan Mba Evelien pun segera turun dari mobil. Mala yang saat itu hanya mengenakan kaos santai dan celana jeans ketat tak lupa kacamata hitamnya nampak elegan dan cantik.
Ia berjalan pelan di samping mba Evelien, mengikuti kemana pun mba Evelien pergi.
"eeh eeh itu kan Mala, cover girl cantik itu?" terdengar celotehan seorang mahasiswa saat melihat Mala.
Mala hanya tersenyum padanya.


Nicky dan Kiki yang saat itu masih berada di kelas sempat heran karna begitu banyak mahasiswa yang berlari ke depan kampus.
"eeh kenapa sih mereka?" tanya Nicky.
Kiki mengangkat bahunya.
"tau deh."
Nicky yang penasaran akhirnya keluar kelas dan bertanya pada salah seorang yang lewar di depannya.
"ada apa sih?" tanyanya.
"ada Cover Girl terkenal dateng ke kampus kita, katanya sih bakal nyurvei tempat yang bakal mereka pake buat pemotretan besok." jawab orang itu, lalu segera berlalu meninggalkan Nicky.
"Cover Girl? It's mean, Mala?? Ki, ada Mala dateng ke sini!! Cepetan Ki kita liat!" Nicky pun menarik tangan Kiki dan berlari ke halaman depan.


Setibanya di halaman depan kampus, telah banyak orang-orang yang berkumpul.
Ada yang hanya sekedar melihat, namun ada juga Sibuk mengabadikan sosok Mala yang ada didepannya.
"Ki, itu Mala beneran Ki! Oh God, dia cantik bangeeeet!" ujar Nicky histeris.
Kiki hanya terheran melihat Nicky yang sangat berbeda dari biasanya.
Kini di depannya terdapat sosok seorang Antonius Nicky Riyant yang norak, alay, dan lebay gara-gara bisa bertemu dengan sosok idolanya.
"Nick, ternyata loe bisa lebay juga ya." celetuk Kiki.
"aaah biarin deh loe mau bilang gue kaya gimana. Yang jelas gue seneng banget bisa ngeliat bintang idola gue." ujar Nicky yang senyumnya tak bisa hilang pada saat itu.


"eehm permisi semuanya." ujar Mba Evelien membuka pembicaraaan.
"saya Evelien. Saya managernya Mala. Dan kami berdua serta management akan mengadakan audisi Cover Boy Sehari untuk menentukan siapa yang beruntung menjadi pendamping Mala di pemotretannya besok. Dan karna suatu dan lain hal, audisi itu akan kami selenggarakan malam ini. Jadi kami harap, kalian bisa berpartisipasi dalam audisi yang kami lakukan ini. Terimakasih." mba Evelien menyudahi pengumuman singkatnya itu.
"hah? Malem ini?? Gila! Gue belom ada persiapan nih!" gerutu Nicky.
"yaelah tenang aja Nick, loe tuh udah good looking, jadi tinggal didandanin dikit udah cakep kok." kata Kiki menenangkan.
"yaudah Ki, kita nyari baju yuk. Oiya, sekalian gue ajak Mila deh, dia yang tau baju-baju yang cocok buat gue." ujar Nicky seraya menarik Kiki menuju parkiran.
"wiiiihh Mila tuh udah calon istri deh buat lu. Sampe baju yang cocok aja dia ngerti." ledek Kiki.
"yaelah ga usah banyak komentar deh loe. Yuk deh kita jemput Mila dulu. Udah jam segini nih." kata Nicky sambil melirik jam tangannya yang jarum pendeknya telah bertengger di angka 1.

To: My Mila
13.02
Syg, aku jemput skrg ya. Aku mau ajak kamu nyariin baju buat aku.

From: My Mila
13.03
Iyaaaaaaaaaaaaa


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Sementara itu di sisi lain,
"Cessaa. Tunggu dong. Aku mau ngobrol dong sama kamu." kata Hendra sambil berjalan di belakang Cessa.
Cessa terus berjalan tanpa mengindahkan kata-kata Hendra.
"Cessa, please." ujar Hendra lagi, kini dengan suara memelas.
"apa sih Hend?? Kamu tuh, hobby banget ya ngegangguin aku!" keluh Cessa, masih sambil berjalan.
Kini Hendra menarik tangan Cessa.
"Sa, please. Aku cuma mau deket sama kamu, apa ga boleh?" tanya Hendra lagi.
"Tapi aku yang ga mau deket sama kamu!" ujar Cessa lalu menghempaskan tangan Hendra.
"woy Hend!!" terdengar suara lelaki dari belakang Hendra.
Hendra berbalik.
"kalo Cessa ga mau, ya jangan dipaksa dong. Hargai keputusan dia ke'!" kata lelaki itu.
"Budi..." guman Hendra.
"mending loe sekarang tinggalin Cessa deh. Kayanya dia udah ga nyaman banget sama loe." ujar lelaki yang bernama Budi tadi.
Hendra pun pasrah. Ia pergi meninggalkan Cessa yang kali ini bersama Budi, sahabat dekat Cessa itu.


"kamu ga papa kan Sa?" tanya Budi.
Cessa menggeleng. "ga papa kok Bud. Makasih ya udah nolingin tadi." kata Cessa pelan.
Budi mengangguk. "siiippp.. Eeeh emang kenapa sih kamu ga mau deket sama Hendra? Padahal Kayanya si Hendra serius deh sama kamu." tanya Budi.
Cessa kembali berjalan.
"sorry Bud, aku ga mau ngebicarain ini."
Budi mengikuti arah jalan Cessa.
"okeey okeey. Tapi kamu janji ya, suatu saat nanti kamu harus ceritain hal ini sama aku."
Cessa tersenyum. "iyaaaaaa...."


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Singkatnya, Nicky, Mila, dan Kiki telah berada di salah satu Mall di Jakarta.
"Nick, masa loe tega ngejadiin gue obat nyamuk lagi? " kata Kiki bergumam.
Nicky tersenyum. "ga kok Ki, gue ga bakal ngejadiin loe obat nyamuk."
Wajah Kiki yang tadinya kusam sekarang berubah menjadi riang.
"beneran Nick?? Jadi gue bakal 'panggilin' dia nih?" kata Kiki semacam memberi kode.
"ya engga juga. Loe ga bakal ajdi obat nyamuk, tapi loe bakal jadi tukang bawa-bawa belanjaan gue entar. Okeeh!" ujar Nicky sambil berjalan merangkul pacarnya.
Sementara Mila hanya tertawa melihat ulah pacarnya yang sedang menjahili sahabatnya itu.
BLETAAAKK!!!
Kiki menjitak kepala Nicky dari belakang.
"aauwch!!" teriak Nicky.
"enak aja loe ngejadiin gue tukang bawa barang. Mending gue nelpon Ochi aja deh suruh dia nemenin gue. Kalian belanja aja deh sono, nanti temuin gue di cafe di lantai 3!" Kiki lalu memisahkan diri dari Nicky dan Mila.


For: Ochichichi
13.46
Chi, lo dimana? Gue di ********** (nama mall, dilarang promosi :p ) nih, loe kesini dong, gw BT dijadiin obat Nyamuk sama Nicky sama Mila.


From: Ochichichi
13.50
Haha kasian bgt sih nasib lo. Yaudah gue kesana. Tungguin di kafe biasa ya.


Tak lama, Ochi muncul dengan gayanya yang biasa. Simple, casual, namun terlihat keren.
"Woy Ki! Udah ngebunuh berapa nyamuk loe? Hahahaa.." ledek Ochi ketika datang.
"wooo lo maah malah ngeledekin gue muluu.."
Ochi dan Kiki pun makan bersama di cafe andalan mereka Sambil bercanda dan ledek-ledekan seperti biasa.

Namun, tiba-tiba melintas seorang wanita di depan Kiki dan Ochi.
"Devina?" panggil Kiki.
Devina terkejut, lalu mencari sumber suara yang memanggilnya tadi.
"hey Ki. Waah lama ya ga ketemu." sapa Devina.
Jantung Kiki berdegup kencang, kala melihat bidadarinya kini berada di depannya.
"iya nih hehehe.. Kamu ngapain disini?" tanya Kiki, seraya mempersilahkan Devina duduk. Kini Devina duduk di depan Kiki, tepat di sebelah Ochi.
"aku sendirian aja Ki. Tadi bete di rumah, jadi jalan-jalan deh kesini. Eeh gataunya bisa ketemu kamu." ujar Devina ramah.
"kamu sendiri sama siapa nih? Pacar ya?" sambung Devina lagi sambil memalingkan wajahnya ke arah wanita yang ada di sebelahnya.
"oooh bukan kok. Dia sahabat aku. Kenalin, namanya Ochi." kata Kiki seraya memperkenalkan Devina pada Ochi.

Devina dan Kiki pun mengobrol asik. Rasanya Devina pun punya perasaan yang sama pada Kiki, namun ia masih menyembunyikannya.
Andai Kiki tau, jika hati Ochi kini menangis melihat cowok yang sangat disayanginya itu sedang berbicara akrab dengan gebetannya.

"eehm Ki, Gue pergi aja kali ya. Sekarang kan loe udah punya temen ngobrol nih. Lagian gue sebenernya punya urusan sih hahaha.." kata Ochi mencoba tersenyum, padahal dalam hatinya sangat sakit.
"oooh gitu. Ehhm oke deh. Ntar gue maen ke rumah loe ya Chi." balas Kiki.
Ochi mengangguk." siipp, gue tungguin loe. Okey deh Dev, Ki, gue pergi ya. Have fun aja kalian. Bye" Ochi pun pergi meninggalkan Kiki dan Devina.


Dengan perasaan yang sakit, Ochi berjalan menuju toilet cewek.
Tak lama, HPnya bergetar. Rupanya sms dari Kiki.

From: Kihel
14.12
Thanks ya Chi, loe udah mau ngerti hehehe ;)


Hiks!!
Kini dada Ochi terasa sangat sesak, pipinya telah basah dengan air mata saat membaca pesan singkat dari Kiki tadi.
"loe gatau gimana perasaan gue sekarang Ki..."
Gumam Ochi sambil berlari melewati depan Toilet Cowok.
"looh, Ochi??" terdengar suara seorang lelaki yang baru keluar dari toilet cowok memanggil Ochi saat Ochi lewat di depan toilet tersebut.
"Nicky?" Ochi langsung berlari masuk toilet cewek, menghindari Nicky yang telah melihatnya menangis.
"Itu Ochi kan? Kenapa dia nangis??" tanya Nicky dalam Hati, penuh penasaran.


~ To Be Continue ~

Tungguin Chapter selanjutnya yaaa..
Jangan lupa, ditunggu kritikannya , xxo~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar