Senin, 11 Maret 2013

"Chesse Cake Nicky" Chap.4

Tittle: Chesse Cake Nicky
Length: 7 Chapter
Author: @putry_pudut from fanbase @LoveStoryXOIX





"Chesse Cake Nicky"
*Part 4*

Keesokan pagi'y Elias memutuskan untuk tdk brangkat dgn Nicky. Elias memutuskan untk naik taxi.
"Kenapa gga sama Nicky nak?" Tanya ibunya pada Elias.
Elias menggeleng, "Ngga apa2 Bu, gga enak brgantung terus.. Biasanya jg naik taxi." Ujar Elias lembut lalu meneguk susu coklatnya cepat.

Heppi menyodorkan kunci mobilnya, "Pake mobil kakak gieh..." Ujar Heppi menawarkan.
"Ngga usah. Naik taxi atau busway atau angkot tuh lebih sehat.." Jawabnya ketus , "Ibu, Elias brangkat dlu ya... "Pamit Elias lalu bergegas keluar rumahnya.

"Elias masih maraah sma kmu?" Tanya Ibunya
Heppi mengangguk, "Masih Bu, pdahal bentar lgi Heppi tunangan sama Alwin. Kalo gini terus Heppi stress.."

Ibunya menatap anak sulungnya dgn hangat, "Sabar sayang, ibu coba bicara sama Elias..." Ujar ibunya hangat. Heppi hanya terenyum simpul menanggapi pernyataan ibunya..

*****

"Nick, minggu depan gue tunangan sama Heppi.." Ujar Alwin pada Nicky saat adiknya sedang mencuci mobil.
"Trus???" Jawab Nicky datar
"Elias Nick, dia masih marahan sama Heppi.." Jawab Alwin gemas.
Nicky tertawa sinis, "Elias ngediemin Heppi, ya itu masalah mereka, dan kalopun itu sangkut paut sama elo, brarti msalah kalian, gue gga mau ikut campur..." Jelas Nicky.

"Ngga asik lo! Gga bisa diajak krja sama.." Ujar alwin kesal dan masuk kerumahnya.
Nicky menunduk melihat busa yg dy pegang, "gue kangen elo El... Elo brangkat sma siapa??" Gumam Nicky takut.

******

Elias duduk melamun dikursi kantin, jari lentiknya memainkan pensil.. Nicky yg melihat dri jauh menghampiri Elias dgn gugup.
Hari ini Nicky terlihat berbeda, celana jeans coklat yg membalut kakinya, lalu atasannya memakai kemej hitam, kacamata hitamnya masih setia nangkring di hidungnya.

"Elias..." Tegur Nicky pada Elias yg membuyarkan lamunannyam
"Nick...Nicky...." Ujar Elias panik...
Nicky melepas kacamata hitamnya, "gue cuma mau mnta maaf soal tdi malem El, gw gga sngaja..." Mohon Nicky.
Elias menarik nafasnya cepat, "gue ada kelas mendadak Nick, gue dluan ya." Ujar Elias buru2 dn meninggalkan Nicky.
Nicky menarik nafasnya cepat, "ngga akan bisa liat dia lagi..." Sesal Nicky.

*****

Hari Minggu ini bandung begitu cerah. Langit sorepun enggan untuk berganti malam. Terlihat dikediaman rumah Elias terdapat beberapa banyak mobil.. Ya, hari ini akan diadakn pertunangan Alwin dan Heppi..

Elias sudah siap dgn dress kuningnya, namun dirinya masih setia duduk di sofa nya. Elias sibuk menghubungi Nicky, namun nomernya tidak aktif.
Sudah beberapa hari ini mreka tdk bertemu atau saling komunikasi.

"Took...Took..Took..." Terdengar ketokan pintu kamar Elias dari luar.
"Masuk!!" Teriak Elias kencang.

Heppi segera duduk disamping Elias, Heppi terlihat cantiik. Kebaya kuningnya dan kepangan rambutnya membuat dirinya manis.
"El, kka tau kmu masih maraah,, kka tau. Tapi kka cuma pengen kmu ada dbawah buat prtunangan ini.." Pinta Heppi dengan nada gemetar.

Elias menatap kakaknya dgn mta berkaca2 lalu memeluknya, "Maaf kak, maafin Elias. Elias maraah sma diri ak sndiri.. Knapa ak bsa gga tau klo kaka pacarnya Alwin.." Ujar Elias terisak.
"Sssssttt..m udah berlalu itu smua..." Ujar Heppi sambil mlepaskan pelukannya dn menghapus airmata adiknya..
"Elias, Nicky El.. Nicky butuh kesempatan .. Buka hati kamu buat dia.. Janji ya.." Ujar Heppi lirih..
Elias mengangguk dan tangisnya makin jadi saat mendengar nama Nicky.
"Udah dong El, jgn nangiss.. Cuci muka, dandanin lgi trus kebawah ya. Kakak mau dluan.." Ujar Heppi lembut..

*****

Acara pertukaran cincin sudh slesai, skarang hanya acara prasmanan biasa.. Elias memilih untuk duduk ditaman belakangnya.. Ditangannya memegang piring berisikan chesse cake..

"El, thank's lo udh baikan sama Heppi.." Ujar Alwin tiba2 dduk dismpingnya.
Elias tersentak kaget lalu tersenyum tipis, "Sama2, ini posisinya qt sama2 gga tau..." Jawab Elias smbil mntap lurus jauh kedepan.
"Elo gga nanyain Nicky??" Tanya Alwin penasaran.

Elias melirik sayu kearah Alwin, "Nicky aja udh ga pernah hubungin gue lagi..." Jawabnya datar.
Alwin menepuk pundak Elias pelan, "ayolah El. Jgn gengsi buat akui smuanya...." Pinta Alwin.
Elias menyipitkan matanya, "gengsi???? Al, sorry. Ini hati gw dn ini prasaan gw. Stop buat ikut campur." Ujar Elias tegas lalu bangkit meniinggalkan Alwin.

*****

*bersambung*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar