Senin, 11 Maret 2013

♥ COVER GIRL ♥ ~ Chapter 1 ~

Tittle: ♥ COVER GIRL ♥
Length: 20 Chapter
Author: @yasmiin2805 from fanbase @Fanfict_XOIX



~ COVER GIRL ~
CHAPTER 1



"Baby Baby cukuplah sudah,
Antara aku dengan dirimu
Karna aku tak mungkin bisa membuat dirimu mengerti"
Terdengar bunyi ringtone hape kepunyaan Nicky. "siapa sih, pagi-pagi udah nelpon aja."
Dibacanya nama yang tertera di layar BBnya.
"Mila? Oh my god! Gue lupa gue punya janji pagi ini sama dia!"
Nicky pun segera mengangkat teleponnya.
"ehm, iya Mil?"
"Nick, dimana sih? Aku udah setengah jam nungguin kamu di rumah! Kamu jadi kan nganter aku ke toko buku?" cerocos gadis di seberang telpon sana.
"iyaaaa jadi koo sayaang.. Em tungguin 15 menit lagi ya, aku dateng ke rumah kamu okey!" Nicky langsung mematikan sambungan teleponnya dan segera menyambar handuknya untuk mandi.
"mandi bebek aja lah, ga ketauan ini."
5 menit kemudian, Nicky telah keluar kamar mandi.
Setelah menyemprotkan hampir sebotol parfum di tubuhnya, Nicky segera menyambar kunci mobilnya dan segera pergi menjemput pacarnya yang udah ngedumel dari tadi.


15 menit kemudian, Nicky telah tiba di rumah pacar tersayangnya itu, Mila.
"Nicky kemana aja sih? Aku udah ampir sejam nungguin kamu disini." ujar gadis manis itu.
"iya maaf, aku ketiduran. Jadwal kuliah kemaren padat banget, aku mesti begadang buat ngerjain tugas yang deadline hari ini." kata Nicky menjelaskan.
"tapi kan kamu udah janji sama aku mau nganterin aku ke toko buku pagi ini." jawab Mila lagi. Nampaknya pacar Nicky yang satu ini belum terima dengan alasan Nicky barusan.
"iyaa kan aku udah minta maaf. Sekarang, jadi ga ke toko bukunya? Ga baik tau, cewe cantik pagi-pagi marah-marah gitu. Ntar cantiknya ilang baru tau rasa loh." ujar Nicky sambil mencolek dagu Mila.
Mila yang cemberut akhirnya tersenyum kecil karna gombalan Nicky tadi.
"iya deeh. Yaudah yuk langsung ke toko buku aja." mereka berdua pun segera masuk ke mobil dan menuju toko buku pilihan Mila yang terletak tak terlalu jauh dari rumahnya itu.

Hanya 10 menit kemudian, Nicky dan Mila telah tiba di toko buku itu.
"emang kamu mau nyari apa sih sayang?" tanya Nicky sambil mengelus lembut rambut Mila. (KYAAAAAA BAYANGIIIINNN!!)
"ini, buku yang kemaren disuruh dosen aku. Aku juga belom tau sih bukunya kaya gimana, mangkanya aku mau nyari dulu." kata Mila.
"Oooh gituuu.."
Mereka berdua pun segera mencari buku yang Mila maksud.

Namun tak lama,
"wauw!!!" seru Nicky heboh, lalu meninggalkan Mila dan berjalan cepat menuju stand majalah dijual.
Nicky menyambar sebuah tabloid yang didepannya tersampul foto gadis cantik.
"ini dia tabloid yang belom gue dapet! Akhirnyaaaaa gue dapet juga loe!" ujar Nicky histeris.
Mila yang keheranan melihat pacarnya itu langsung menghampirinya.
"apa sih Nick?" tanya Mila, lalu melihat objek yang terpampang di cover tabloid tersebut.
"ya ampun sayaaaaang, Mala lagi? Kamu tuh ih!" Mila pun segera keluar meninggalkan Nicky yang masih memeluk tabloid wanita itu.
"loh loh sayang, tunggu." Nicky membayar tabloid tersebut lalu mengejar Mila yang sudah agak jauh meninggalkannya.


"Mil Mil, jangan marah doong." bujuk Nicky Saat berhasil mengejar Mila.
"tau!" jawab Mila singkat.
"yah sayang ko ngambek lagi sih." kata Nicky sambil memegangi tangan Mila.
"tau ah. Aku udah ga mood nyari bukunya. Aku mau pulang aja."
"yaudah yuk kita pulang." ajak Nicky.
"kita? Aku mau pulang sendiri aja ah! Males sama kamu tuh, kalo udah nemu majalah atau tabloid yang ada cewe itu, pasti langsung ninggalin aku. Lupa sama semuanya. Sebenernya aku tuh pacar kamu atau bukan sih Nick??" keluh Mila dengan suara bergetar.
Nicky jadi merasa bersalah melihat pacarnya seperti itu.
"yampun, maaf sayang. Kamu kan tau sendiri aku tuh ngefans banget sama Mala. Walau aku belom pernah liat dia di TV ataupun ketemu langsung, tapi entah kenapa ngeliat wajah dia aja aku tuh udah seneng." jelas Nicky, yang malah makin membuat Mila marah.
"yaudah. Pacaran aja tuh sama Mala-Mala kamu itu!" Mila pun langsung menyetop taksi dan meninggalkan Nicky yang masih terpaku di parkiran.
"yaah yaah sayang jangan marah doong..."
Namun percuma., Mila sudah berlalu meninggalkannya.
Nicky pun masuk ke mobilnya degan langkah yang gontai.
"apa gue salah lagi ya? Bulan ini udah ke-empat kalinya Mila marah ke gue gara-gara hal yang sama. Ya Tuhan, apa salah gue ngefans sama cover girl ini?" tanya Nicky dalam hati sambil menatap tabloid yang baru dibelinya.
"aah bodo, mending gue ke kampus aja deh ketemu sama Kiki dan Hendra." Nicky pun langsung tancap gas menuju kampus.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Sesampainya di kampus, Nicky langsung menghampiri Kiki dan Hendra yang sedang makan di Kantin.
Kiki dan Hendra adalah sahabat Nicky sedari SMP hingga kuliah sekarang.
"hay sob." sapa Nicky, lalu duduk di sebelah Kiki.
"hey Nick. Tumben sendirian. Biasanya sama Mila. Atau jangan bilang kalooooooo........." terka Hendra.
"apa lo! Iya gue berantem lagi sama Mila. Tadi pagi dia ngambek sama gue gara-gara....." ucapan Nicky terhenti.
"gara-gara Mala lagi kan??" sambung Kiki.
Nicky mengangguk.
Kiki menggelengkan kepalanya.
"ckckck Nick Nick. Loe tuh ya. Sebenarnya sayang ga sih sama pacar loe sendiri?" tanya Kiki. Nampaknya kali ini ia lebih ingin mengintrogasi Nicky daripada melanjutkan makannya.
"ya sayang lah Ki. Kalo ga sayang ngapain gue pertahanin hubungan gue sama dia." jawab Nicky.
"kalo loe sayang sama Mila, ya loe harusnya bisa bikin dia bahagia dong. Jangan dicemburuin terus sama rasa suka loe ke Mala itu." nasihat Kiki.
Nicky menghela nafasnya.
"gue ga suka sama Mala guys, gue tuh cuma ngefans sama dia. Emang salah, gue punya idola sendiri?" tanya Nicky.
"ga Nick, ga salah. Tapi loe harus bisa bedain, mana waktu loe pas loe sama Mila pacar loe itu, sama waktu pas loe lagi suka sama Mala si Cover Girl idola loe itu." sambung Hendra.
"iya sih. Gue tuh sayang banget sama Mila, dan gue ga mau kehilangan dia cuma gara-gara masalah kecil ini." kata Nicky lemas.
"yaelah Nick, pagi-pagi galau. Loe minta maaf aja sama Mila, dan jangan sampe loe ngulangin kesalahan yang sama lagi" Ujar Kiki. Nicky mengangguk, lalu menghubungi ponsel Mila.


Tuutt...
Tuutt...
Tuutt...
"ga diangkat! Oh shit! Dia kayanya beneran marah sama gue kali ini." keluh Nicky.
"nah loooooo.. Waah Nick, siap-siap jomblo deh loe.." ledek Hendra.
BLETAAAKK!! dengan gemas Nicky menjitak kepala Hendra.
"apaan sih loe Hend. Doa loe tuh jelek banget!" ujar Nicky geram. Hendra hanya mengusap-usap kepalanya yang berdenyut-denyut gara-gara jitakan Nicky.
Kiki tertawa melihat tingkah dua sahabatnya itu.


"yaudah coba gue hubungin Devina. Siapa tau aja dia tau Mila dimana." Kiki pun langsung menguhubungi Devina yang tak lain adalah sepupu terdekat Mila.
"ceileh, hubungin Devina sekalian PDKT gituu.." ledek Hendra lagi.kiki mengepalkan tangannya hendak menjitak Hendra (lagi), namun keburu teleponnya tersambung.
"huuffttt syukur gue ga kena jitak lagi." seru Hendra bersyukur.
"halo Dev. Emm Mila lagi sama loe ga? Ini si pacarnya nyariin. Biasalaah, abis marahan lagi mereka."
BLETAAKK!! satu jitakan keras dari Nicky mendarat di kepala Kiki.
"Doohhhh sakit Nick!!" ujar Kiki sambil mengusap kepalanya.
"lagian elo sih ga usah dikasih tau juga kali kalo gue abis berantem sama Mila."
Kiki cemberut lalu melanjutkan perbincangannya dengan Devina.
"ooh ga ada ya Dev? Hhmm yaudah deh makasih ya. Eh Dev, jangan lupa sarapan ya." ujar Kiki sambil tersenyum tersipu malu. (aaaaaaa BAYANGIIIIINNN!!)
"Iya Ki, kamu juga jangan lupa makan ya." balas Devina dari seberang sana.
"iya, hm, bye Dev." Kiki pun mematikan Line teleponnya.
"oh my god!! Devina! Makin cinta gue sama loe!" kata Kiki heboh sambil berbicara dengan hapenya sendiri.
Nicky dan Hendra yang melihatnya sedikit mengernyitkan dahinya.
"wooy wooy lu sama aja kan sama gue. Kalo udah bersangkutan sama orang yang loe suka pasti heboh sendiri kan." celetuk Nicky.
"yeee beda kali Nick. Masalahnya disini, loe udah punya pacar, dan gue belom. So, gue bebas dong mau histeris sehisteris histerisnya, kan ga ada yang bakal ngelarang gue hahaha! " Kiki tertawa dengan puasnya.
Nicky menggerutu sendiri karna diledek Kiki.
"tau ah. Gue mau ke kelas aja. " Nicky pun meninggalkan Kiki dan Hendra yang masih betah nongkrong di kantin.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


"wah tega loe Mil. Masa loe nyuruh gue boong ke Kiki sih. Gue yang dosa nih." seru Devina pada Mila yang sedang duduk di balkon rumah Devina sambil melihat jalan.
"biarin aja. Nicky yang salah kok. Gue ga mau ketemu dia dulu. Yang ada gue dicuekin lagi gara-gara si cover girl idolanya itu errrrrrr!" keluh Mila sambil memukul-mukul bantal yang sedari tadi dipeluknya.
Devina agak ngeri melihatnya. "ternyata sepupu gue ini agak galak juga ya " gumamnya dalam hati.
"yaaa engga lah Mil. Gue bisa liat ko kalo Nicky tuh emang beneran sayang sama loe. Ya kan emang kalo orang udah ngefans ya pasti heboh. Tapi dia pasti sayang ko sama loe." kata Devina menenangkan Mila.
"yaah elo Dev, malah ngebelain Nicky lagi. Arrghh ga asik loe!" Mila bersungut-sungut.
"yeee gue bukannya ngebelain. Gini aja deh, Loe sayang ga sama Nicky?" tanya Devina.
"ya sayang lah. Kalo engga sayang ga mungkin gue pertahanin hubungan ini." jawab Mila.
"naah! Udah kan, kelar urusannya. Nicky sayang elo, loe sayang Nicky. Sebenernya masalahnya tuh klasik aja Mil. Nanti deh gue bilangin ke Nicky supaya dia lebih pengertian lagi sama loe. Udah ah ga usah pundung lagi. Jelek tauk!" Devina mencubit pipi Mila untuk membuatnya tersenyum.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Siangnya.
Nicky mencoba menghubungi Mila lagi. Dan syukurlah, Mila mau mengangkat teleponnya.
"Mila? Sayang plis dong jangan marah lagi ya. Aku minta maaf udah bikin kamu marah dan cemburu tadi pagi." ujar Nicky cepat.
"iya sayang, aku udah maafin kamu ko. Aku juga minta maaf ya udah marah ga jelas tadi." jawab Mila dari seberang sana.
Nicky tersenyum kegirangan sambil meloncat-loncat kecil karna hal itu. (hahahaaa BAYANGIIIIIINNNNN!!!)
"eemm yaudah, aku mau ngajak kamu makan nih. Kamu dimana? Aku jemput ya." ajak Nicky sambil berjalan menuju mobilnya.
"aku dirumah Devina Nick. Yaudah cepetan ya kemari, aku udah laper juga nih."
Nicky pun mengiyakan lalu segera melajukan mobilnya menuju rumah Devina, sahabat pacarnya itu.

Sekitar 20 menit kemudian, mobil Nicky telah terparkir rapi di halaman rumah Devina yang lumayan besar itu.
TOK TOK!!
Nicky mengetuk pintu rumah tersebut.
Tak lama, pintu rumah itu terbuka, dan kebetulan Mila langsung lah yang membukakan pintu untuk pangerannya tersayang itu.
"hey sayang. Yuk langsung jalan aja." ujar Mila. Nicky mengangguk. Mereka berdua pun segera menuju rumah makan terfavorit mereka.

Di mobil,
"sayang, mau tanya dong." kata Nicky.
Mila menoleh kepada pacarnya yang super duper kece itu, lalu berkata, "tanya apa siiiiihhhh sayaaang.."
"hhmm, itu si Devina udah punya pacar belom sih?" tanya Nicky.
Mila mengerutkan dahinya.
"looh kok malah nanyain Devina sih! Kenapa emangnya? Kamu naksir sama Devina?" tanya Mila sedikit nyolot. Hhmm, sebagai info aja sih, Mila orangnya memang pencemburu, bahkan kadang cemburu dengan hal yang tak lazim. Namun Nicky tau, cemburunya Mila itu sebagai tanda kalau Mila benar-benar sayang dan cinta pada Nicky.


"jiaaaahh dia malah ngambek lagi. Bukannya gitu sayangkuu yang paling cantiiiikk.. Itu si Kiki kayanya udah naksir berat deh sama Devina. Nah, aku punya ide, gimana kalo kita nyomblangin mereka?" kata Nicky sambil menaik-turunkan alisnya (wohoooooo wajib di BAYANGIIIIIINNNN!!!).
Mila tersenyum. " waahh boleh juga tuh sayang. Jadi kan kalo kita ngedate kapan-kapan bisa double date gituu hahahaa.."
"iyaa mangkanya. Dan kayanya, Devina sama Kiki juga cocok."
"yaudah nanti aku cari tau deh, si Devina suka juga ga sama Kiki." ujar Mila lagi.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Malam harinya, di rumah Kiki.
"Chi, kayanya gue udah jatuh cinta berat deh sama Devina." cerita Kiki pada Ochi, sahabatnya tersayang.
Kiki dan Ochi sudah bersahabat sejak kecil, jadi tak heran jika Kiki dan Ochi sudah saling mengenal satu sama lain.
Dan Ochi, Ochi adalah gadis manis Yang tomboy. Dia tak pernah mau memakai rok sekalipun. Dandanannya pun selalu simple.
Namun ia sangat nyaman dengan penampilannya tersebut.
"yaelah Ki. Devina mana sih? Sini ketemuin gue sama orangnya. Gue pengen liat, cewe kaya gimana yang udah bikin loe jatuh cinta kaya gini." ujar Ochi sembari menyeruput es jeruk kesukaannya.
" dia tuh sepupunya Mila, pacarnya Nicky itu loh. Gue pertama kali ketemu dia pas Nicky ngajakin gue jalan bareng Devina sama Mila. Daaaannn loe tau yang terjadi Chi?? Gue jatuh cinta pada pandangan pertama!! Ooh God! Gue pun heran kenapa gue bisa kaya gini." cerita Kiki pada Ochi.
Ochi bergidik mendengar cerita lebay Kiki.
"gila ya loe Ki hahahaaa.. Gue kira tuh ya, seorang Muhammad Rizky tuh ga bisa jatuh cinta kaya gini. Hhmm gue jadi makin penasaran, cewe kaya gimana sih yang udah bikin loe segila ini? Gue juga harus ikut nyeleksi dong! Gue ga mau ya loe dapet cewe ga bener." ujar Ochi ikut antusias.
Kiki merangkul pundak Ochi.
"duuuuhhhh sahabat gue ini! Tenang aja laaahh, gue pasti ngenalin Devina ke elo. Dan gue yakin, loe pasti suka dan setuju kalo gue jadian sama Devina." kata Kiki.
"yayayaaaaa kita liat aja nantii.." ujar Ochi.
"eeh Ki, tambahin dong niih." sambung Ochi sambil menyodorkan gelas kosong bekas es jeruknya tadi.
"wooo dasar loe. Tunggu ya." Kiki pun pergi ke dapur.
Tanpa diketahui Kiki, Ochi meneteskan setetes air dari matanya.
"andai loe tau kalo hati gue sakit, Ki...."



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~




Keesokan harinya di rumah Nicky.
"Nick, gue pinjem mobil dong." seru Agoy pada Nicky. Agoy adalah abang satu-satunya kepunyaan Nicky.
"loh, emang mobil loe kemana bang?" tanya Nicky yang sedang sarapan di meja makan.
"mobil gue di bengkel Nick. Besok baru bisa diambil." ujar Agoy.
"yaaah terus gue ke kampus pake apa dong bang?" tanya Nicky lagi.
"yaa sama siapa ke, temen loe. Nebeng sama Kiki atau Hendra aja deh. Yaa Nick yaa.."
Akhirnya Nicky pun menyerah. Nicky meminjamkan mobil kesayangannya itu pada abangnya.
"makasih ya Nick, gue doain deh loe bisa ketemu sama Cover Girl loe itu hahahaa bye Nick!" Ujar Agoy sembari keluar rumah.
Nicky hanya tersenyum mendengar doa dari abangnya itu, namun dalam hatinya berkata "amiiinn."

To: Hendra
07.30
Hend, jmpt gw ya, mobil gw dipinjem bang agoy soalnya.

From: hendra
07.32
Siipp. 15 menit lagi gue nyampe ke rumah loe.

Nicky pun bersiap menunggu Hendra datang menjemputnya.


15 menit kemudian, Hendra telah tiba di rumah Nicky.
Nicky pun segera masuk ke dalam mobil Hendra.
"loe ga jemput Mila dong Nick? " tanya Hendra.
Nicky menggeleng.
"engga lah Hend. Lagian Mila hari ini ga ngampus kok." jawab Nicky.
Mereka berdua pun segera meluncur menuju kampus.


Sesampainya di kampus,
"eehm Nick, loe duluan aja deh. Kayanya gue ada urusan dikit deh." seru Hendra pada Nicky saat memarkir mobilnya.
"ooh yaudah. Dah Hend." Nicky pun meninggalkan Hendra yang masih di dalam mobil.


Tak lama, Hendra keluar dari mobil saat seorang gadis lewat didepan mobilnya.

"Cessa!!" panggil Hendra.
Gadis berkacamata itu menoleh ke belakang. Namun saat ia tau Hendra yang memanggilnya, gadis itu malah mempercepat langkahnya.
"Sa, tunggu dong Sa!" Hendra mengejar Cessa hingga mereka berjalan beriringan.
Cessa adalah adik angkatan Hendra di kampus. Sejak pertama kali Hendra bertemu Cessa, Hendra sudah menaruh hati pada Cessa. Karna Cessa lain daripada gadis yang lain. Lainnya apa?
"apa sih?! Masih pagi udah ganggu aja." jawab Cessa ketus.
Ya. Yang berbeda dari Cessa adalah: hanya Cessa satu-satunya gadis yang jutek dengan Hendra.
"loh aku ganggu kamu ya? Emang kamu mau kemana?" tanya Hendra.
"penting ya buat kamu?" tanya Cessa balik.
"Sa, kamu kenapa sih? Dari awal ketemu kamu selalu jutek sama aku. Aku punya salah apa sama kamu? Kalo aku punya salah, kamu kasih tau dong. Supaya aku bisa nebus kesalahan aku dan aku bisa berteman sama kamu." kata Hendra panjang lebar.


Cessa berhenti.
"kesalahan kamu adalah, kamu mau berteman sama aku." jawabnya.
Hendra mengernyitkan dahinya.
"loh kok gitu? Jadi kamu ga mau berteman sama aku?" tanya Hendra.
"engga! Sekarang, plis jangan ganggu aku." kata Cessa, lalu berlari meninggalkan Hendra.
"dia kenapa sih? Kenapa dia ga mau berteman sama gue?" gumam Hendra dalam hati.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Di tempat yang berbeda, di sebuah apartement tempat tinggal Mala, seorang Cover Girl.
"Mal, lusa kita ada pemotretan di salah satu kampus di jakarta Timur. Kamu siap kan?" Tanya mba Evelien, manager Mala.
Mala tersenyum. "siap lah mba." jawabnya.
"yaudah, besok kita berdua survei tempat ya. Kita cari dimana angle yang cocok untuk diambil gambarnya. Dan juga, kita butuh model cowok untuk dampingin kamu." kata mba Evelien lagi.
Mala hanya tersenyum dan mengangguk.


Mala, seorang foto model dan cover girl majalah-majalah terkenal.
Dia cantik, putih, tinggi, dan menarik. Namun bukan hanya fisiknya yang indah, hatinya pun cantik. Ia baik, rendah hati, dan tidak pernah sombong. Bahkan bisa dikategorikan Mala adalah seorang yang pendiam. Kadang, ia hanya berbicara jika ditanya.
Dan kalian tau Mala ini?
Yaps! Dia adalah Cover Girl yang di idolai oleh Nicky.
"mba, emang model cowonya siapa sih? " tanya Mala.
"gatau sih Mal. Tapi menurut redaksi, bakal dipilih dari mahasiswa kampus situ." jawab Mba Evelien.
"ooh gituuu.." jawabnya pelan. Lalu Mala melanjutkan kegiatan membaca bukunya.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


"Nick!! Loe udah dapet kabar belom???" tanya Kiki tergesa-gesa pada Nicky yang sedang membaca buku di kelas.
"apa sih loe Ki? Dateng-dateng nanya keburu-buru banget." tanya Nicky balik.
"yeee loe mah. Gue mau ngasih tau loe info bagus nih! Nih loe liat!" Kiki pun mengeluarkan brosur dari tas ranselnya.


"PEMILIHAN COVER BOY SEHARI!
IKUTI AUDISINYA, DAN MENANGKAN SAYEMBARA INI!
PEMENANGNYA BISA MENGIKUTI PEMOTRETAN BERSAMA SALAH SATU COVER GIRL TERKENAL!
audisi besok, di lapangan kampus."

Nicky keheranan melihat brosur tersebut.
"teruuuuuusssss???" Tanya Nicky heran.
"ya loe ikut audisi itu!" kata Kiki.
Nicky membanting brosur itu ke meja.
"males banget. Mana bisa gue Ki?? Ada-ada aja loe mah. Gue kira ada apaan ckckck." ujar Nicky, lalu kembali membaca bukunya.


Kiki duduk di depan Nicky, lalu menoyor kepala Nicky.
"eeh kuya! Loe tau ga siapa yang bakal jadi model cewenya??" tanya Kiki.
Nicky menggeleng. "engga."
"mangkanya loe! Dengerin dulu sambungan kata-kata gue. Yang jadi model cewenya dan yang bakalan moto bareng pemenang tuh, si Mala! MALA! Em-A-El-A! MALA! Cover Girl idola loe itu!" kata Kiki seru sendiri.
Nicky terkejut, membanting bukunya ke meja lalu berkata, "HAAH?? SERIUSAN LOE!! MALA COVER GIRL GUE???!!" tanya Nicky dengan sedikit tidak percaya.
Kiki mengangguk.


"iya Nick, Mala Cover Girl elo! Tapi kalo loe ga mau ikut ya ga papa, gue aja deh yang ikut." kata Kiki meledek seraya berlalu meninggalkan kelas.
"eeehh jangan jangaann!! Gue mau ikut!! Enak aja loe Ki mau ikut kesempetan gue . Engga!! Ga boleh! Loe pokoknya harus jadi pendukung gue supaya gue menang audisi itu!" kata Nicky histeris dan sangat antusias.
Kiki tertawa terbahak-bahak.
"hahahahaaaa iyaaa iyaa Nick. Gue pasti dukung elu lah! Kalo gue ga dukung, ya mana mungkin gue ngasih tau hal ini ke elo. Eh tapi Nick......" ucapan Kiki terhenti seketika.


Nicky mengernyitkan dahi.
"tapi apa Ki?" tanya Nicky.
"Mila gimana? Pasti dia cemburu kalo dia tau loe mau ikut audisi buat foto bareng Mala." kata Kiki.
Nicky menepuk jidatnya.
"astagaaaah!! Iya ya! Hmm plis Ki, bantuin ngomong ke Mila, supaya gue bisa ikut audisi ini. Gue pengen banget ikut audisi ini, ya kali-kali aja gue menang dan bisa ikut pemotretan bareng Mala.. Mau ya Ki pleasee???!!" pinta Nicky pada Kiki.
Kiki tersenyum.
"okeeeehhh gue bantuin ngomong ke Mila. Tapi ada syaratnya.." kata Kiki sambil mendelik licik.
"syarat?? Apa sih syaratnya??"


*TO BE CONTINUE*

Nantikan Chapter selanjutnya yaaaaaa~
Abis baca jangan lupa komentarnya, thanks xxo~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar