Rabu, 19 Juni 2013

Single Dan Jomblo Terhormat #CerpenQuote

Tittle: Single dan Jomblo Terhormat
Length: One Shoot
Author: @XOwners_Quote



Single dan Jomblo terhormat.
#CerpenQuote For @soniamn_

“Son, Itu Agoy nyariin lo tuh.” Tergur Teman sekampus Sonia. Sonia yang saat itu sedang mengobrol dengan Raisa, terpaksa harus menghampiri Agoy yang sudah menunggunya didepan ruangan.
“Kenapa goy?” Tanya Sonia yang sudah menghadap dengan Agoy didepan ruangan.
“Ikut aku Son.” Agoy menarik tangan Sonia menuju taman kampus.

Sampainya mereka di Taman kampus, mereka duduk berdampingan tanpa ada sepatah katapun. Agoy yang terlihat gugup, rasanya takut bicara kepada Sonia. Sedangkan, Sonia hanya memasang wajah Bete.
“Apaan sih goy? Diem aja. Lo yang bawa gue kesini ngomong dong. Ih!” Marah Sonia yang membuka pembicaraan pertama kali.
“Mmm, gue jadi bingung mau ngomong apaan. Tapi, sebentar yah.” Ujar Agoy sambil mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya. “Ini, buat kamu.” Ujarnya lagi sambil mengeluarkan sebuah kotak kecil berbentuk hati dan berwarna merah muda.
“Apa ini?” Tanya Sonia sambil mengambil kotak pemberian dari Agoy.
“Buka aja. Atau sini, biar aku yang pakeein.” Jawab Agoy sambil mengambil kotak itu lagi. Saat dibuka, Sonia melihat sebuah kalung berbentuk hati. Mmm, seperti Liontin. Liontin itu sudah diukir sebuah nama Sonia Love Agoy. Saat Agoy mengambil kalung itu, dia pun langsung memakaikannya dileher Sonia.
“Cantik kan? Suka gak?” Tanya Agoy sesudah memasangkan Liontin itu dileher Sonia. Sonia sedikit takjub, melihat Agoy seperti ini. Romantis, sedikit sih.
“Makasih Goy.” Ujar Sonia terharu langsung memeluk tubuh kekar Agoy.
Sebenarnya, Sonia dan Agoy ini sepasang kekasih yang baru berjalan selama hampir 1 tahun. Mereka selalu ada masalah. Itu karena sifat keras kepala dari Sonia. Sonia selalu memaksa untuk Agoy Romantis. Padahal, tau sendiri Agoy dikenal sebagai mahasiswa yang paling cuek, dingin disatu kampus. Dan sangat beruntung saat Sonia mendapatkan Agoy. Semua wanita, pada iri dengan Sonia.
“Tumben.” Gumam Sonia dalam pelukan Agoy.
“Tumben apa?” Tanya Agoy sambil melepaskan pelukan Sonia dan menatap kedua mata Sonia.
“Tumben bisa Romantis. Belajar dari siapa?” Jawab Sonia sambil mesem-mesem dan memegangi Liontin pemberian dari Agoy.
“Dari cinta aku sama kamu. Hahahha” Gombal Agoy. Sonia pun tertawa geli melihat Agoy bisa gombal. Sungguh, Agoy berubah. Setau Sonia, Agoy ini tidak bisa yang namanya gombal. Mungkin, semenjak mereka marahan selama 1 minggu, Agoy mempelajari itu semua demi Sonia. Dan itu, Menakjubkan!
“Son, aku mau ajak kamu ke Cafe biasa. Mau gak?” Tanya Agoy.
“Why not?”
“Hahahaha oke deh. Aku jemput kamu jam 7 malem, jangan kebanyakan dandan okey.” Ujar Agoy mencubit pelan hidung mancung Sonia.

*****

“Goy, ini dimana sih?” Gumam Sonia penasaran.
Malam itu, Sonia dan Agoy sedang berada disebuah rumah. Rumah yang tak besar, dan rumah yang tak kecil. Yaaa, sederhana. Rumah itu penuh dengan tataan bunga Mawar merah. Bunga itu, termaksud bunga favorite Sonia. Niatnya pun, Agoy memberikan Suprise untuk Sonia sambil menutup kedua mata Sonia.
“Coba Buka mata kamu.” Perintah Agoy sambil melepaskan ikatan dimata Sonia.
“Woowww...” Takjub Sonia saat melihat semua ini. Ini sebuah ruangan, ruangan seperti rumah. Entah dimana itu Sonia tidak mengetahuinya. Yang jelas, Sonia sangat takjub dengan semua ini. Sebuah ruangan yang tak besar dan tak kecil. Sebuah ruangan tersedia meja makan, khusus untuk berdua. Sebuah ruangan yang berwalpapper bunga Mawar merah dan ada banyak Mawar merah yang dipajang sekeliling tembok.
“Duduk disana yuk.” Ajak Agoy sambil meraih tangan Sonia. Sonia pun menganggukan kepalanya sambil terus menerus tersenyum haru kerah Agoy.

“Kamu suka?” Tanya Agoy saat mereka sudah duduk berhadapan dimeja makan.
“Suka banget Goy. Ini apaan sih? Kamu ngerencanain ini semua sejak kapan?” Tanya Sonia masih takjub.
“Selama kita marahan. Tau gak sih kamu, aku selalu mikirin kamu terus tau. Ditelfon gak dibales, BBM gak di angkat. Gimana sih?” Jawab Agoy bercanda.
Sonia terkekeh melihat Agoy seperti itu. “Kebalik Goy. BBM Dibaca, telfon diangkat. Hahaha. Lagian kamu sih buat aku kesel mulu. By the way... makasih ya Goy. Maaf banget kalau aku selalu marah-marah gak jelas sama kamu, maaf akuuu...”
“Semua yang kamu lakukan sama aku, salah atau benar udah aku maafin Son. Kamu terbnaik untuk aku. Malah, aku mau bilang terimakasih, kamu udah mau jadi pacar aku.” Selak Agoy memotong pembicaraan Sonia sambil meletakan jari telunjuknya dibibir Sonia.
Sonia tersenyum, sungguh bahagia sekali tuhan menganugrahkannya kekasih sebaik Agoy. Sungguh, Sonia menyesal karena selama mereka berpacaran selalu Sonia yang keras kepala. Dan selalu Agoy yang meminta Maaf.
“Oh iya, besok Anniv kita loh Goy. Kamu inget kan?” Tanya Sonia.
“Inget dooong. Anniv ke 1 tahun kan? Tanggal 17 Mei.” Jawab Agoy.
“Yes, ada rencana kemana nih kita? Aku mau seharian penuh sama kamu. Jadi, kamu besok harus jemput aku jaaammm...”
“Ssssttt... aku udah nyiapin semuanya Son, dari jemput kamu jam 5 pagi. Olahraga bareng, sarapan bareng. Jalan-jalan bareng. Seneng-seneng bareng. Lunch bareng. Dinner bareng, daaan lain-lain. Tunggu besok aja okey.” Ujar Agoy kembali memotong pembicaraan Sonia.
Sonia tersenyum, “Oke deh.”

*****
Pagi-pagi sekali, sesuai Janji Agoy menjemput Sonia pukul 5 pagi. Mereka pun langsung capcus ketempat yang sudah disiapkan oleh Agoy. Yaaa, sederhana sih, mereka hanya ke Ancol pagi-pagi sekali. Dimana, di Ancol masih sangat sepi. Mereka di Ancol dari Ancol masih sepi, hingga Ancol sampai Ramai.
Seharian penuh mereka disana.Sarapan, jalan-jalan bareng, lunch, tertawa, dll. Tapi... entah mengapa, Sonia masih juga kurang puas dengan apa yang sudah Agoy berikan.
Hingga saat mereka sedang menuju jalan pulang, Sonia memasang wajah bete. Bete sebete betenya. “Son kamu kenapa sih? Gak enjoy gitu?” Tanya Agoy melirik kearah Sonia yang saat itu dia asik BBMan tanpa memperdulikan ada Agoy disampingnya.
“Masalah buat kamu?” Jawab Sonia ketus.
“Son, aku salah apa lagi sih? Jelasin sama aku. Aku cape selalu kamu giniin terus. Gak pernah aku tau kamu marah kenapa. Selalu aku yang ngertiin kamu. Tapi kamu, pernah gak ngertiin aku sedikit?” Kesal Agoy dengan nada yang masih ditahan-tahan.
“Oh, kamu cape sama aku? Emang aku kita aku gak cape sama kamu. Kamu tuh selalu buat aku kesel Goy. Gak pernah peka. Dimana-mana tuh orang pacaran kalau anniv, pasti saling kasih kado. Khususnya kamu! Kamu mana? Gak kasih hadian untuk aku.” Marah Sonia.
“Ooh, masalah kado. Son, gak cukup untuk kita jalan-jalan seharian? Lagian Liontin dari aku kemarin lusa tuh mewakili hadiah aku sekarang Son. Kamu ngerti dong. Emangnya kamu punya hadian untuk aku?”
“Punya Goy. Tunggu!” Kesalnya sambil merogoh-rogoh tasnya. “Inih! Aku beliin kamu album. Ini album, isinya foto-foto kita semua. Dari kita pertama ketemu, kenal, kamu nembak aku, kita narsis-narisan dan lain-lain Goy.” Ujarnya sambil memberikan sebuah buku album berwanra Biru langit.
“Son, udah dooong jangan marah terus. Cuma masalah sepele kamu marah sama aku. Please Son, ngertiin aku sekali aja. Setelah itu, kamu terserah mau ngapain. Aku gak butuh album itu. Yang butuh kamu. Karena aku selalu kenang kamu sampai aku mati. Dan kalau aku mati, kamu akan kenang aku dengan lihat album itu Son. Udah doongg.” Bujuk Agoy sambil mengelus-ngelus rambut Sonia.
“Aku mau turun disini.” Ketus Sonia.
“Gak son, aku gak akan biarin. Aku gak akan biarin kamu jalan sendiri malem-malem.” Tolak Agoy.
“Aku bisa naik taksi. Aku bilang berhenti!”
Agoy pun tak menggubris permintaan Sonia. Dia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
“Kalau kamu gak berhenti, aku loncat.” Ancam Sonia.
“Gak bisa son. Pintunya aku kunci otomatis.” Jawab Agoy dingin.
Sonia tak tinggal diam, dia pun mencari-cari tombol untuk membuka pintu mobil kearah Agoy. Agoy yang merasa terganggu menyingkirkan tangannya Sonia. Hingga mobil Agoy pun lepas kendali. “AAAGGGGOOOYYYYY!!!!” Teriak Sonia melihat kedepan. Daaannn....
****
Dirumah sakit Pelita Jaya, sebuah mobil Ambulance tiba-tiba berhenti didepan pintu masuk rumah sakit itu. Dengan terburu-buru berberapa suster menghampiri mobil itu dan membantu 2 korban yang kecelakaan. 2 korban kecelakaan itu berlumuran darah. Yaps, mereka adalah Agoy dan Sonia.
Saat Agoy sedang dibawa oleh berberapa Suster dengan kasur dorong, seketika Agoy bangun dari pingsannya. Lemah. Memang sangat lemah saat itu keadaan Agoy.
“Sus, sseebeenntar.” Gumam Agoy pelan. Suster yang mendengar ucapan Agoy langsung memberhentikan kasur tersebut, begitu juga dengan suster yang membawa Sonia. Agoy pun menoleh kearah Sonia yang berada disamping kirinya. Dilihat, Bidadari kesayangannya sedang lemah. Berlumurkan darah. Agoy tersenyum kecil. Kemudian Agoy mengeluarkan sebuah Kotak berukuran Sedang dan menaruhnya ditangan Sonia.
“Jaaagggaaa diiiirrrrii kkaammuuu baaik-baaik Saaayaang.” Ucapan terakhir Agoy, sebelum dia kembali pingsan.

****

Pagi itu Sonia sudah sadarkan diri dari masa kritisnya semalam. Pagi itu, dia hanya duduk dikasur rumah sakitnya sambil memegang sebuah kotak berukuran sedang yang kata suster, kotak itu pemberian dari pacarnya. Sampai saat ini, Sonia masih belum berani untuk membuka kotak itu. Dia hany terdiam. Dan diam.
“Son, Makan Son.” Tergur salah satu teman Sonia yang baru saja datang membawa makanan, Raisa.
Sonia hanya melirik sebentar kearah Raisa kemudian memfokuskan pandangan matanya kearah kotak itu. Rasia dengan langkah getir menghampiri Sonia sambil memeluk tubuh Sonia. “Son, Ayo kita kemakam Agoy.” Isak Raisa sambil memeluk Sonia.
“Enggak! Aku gak mau! Agoy belum meninggal. Aku yakin beluummm!” Tangis Sonia kini pecah saat mengetahui kekasihnya kini sudah meninggal. Kejadian tadi malam, sungguh dia sangat menyesal. Seandainyaaa.. aah, tidak kuat untuk Sonia mengingat kejadian tadi malam yang membuat dia kehilangan kekasihnya itu. Perlahan Sonia melihat kotak itu lagi. Dia berusaha sekuat tenaga buat membuka kotak itu, perlahan namun pasti dia membuka kotak itu. Terlihat sebuah Cincin yang sangat indah. Disana juga terdapat sebuah surat, dengan segera Sonia membaca surat itu.
‘Hallooo sayangg... selamat pagi! bagaimana kabar kamu? Baik yah, jangan sakit-sakit dong, ceepet sembuh. Aku gak mau lihat kamu sakit. Sayang, maaf aku bikin kejutan ini. Aku Cuma mau bilaaannnggggggg..... WILL YOU MARRY ME???’
“AGOOYYYYYYYYY...” Teriak Sonia terisak.
Sungguh, hatinya sangat teriris-iris melihat surat itu. Dia menyesal, menyesal dan menyesal. Sonia hanya bisa menangis kencang. Menangis dan menangis. Sedangkan Raisa, setia memeluk tubuh sahabatnya untuk menenangi sahabatnya itu. Dalam pelukan Raisa, dia memakai Cincin pemberian dari Agoy, dan berkata. “I Will Goy. I Willlllll...” Isak Sonia sambil mencium-cium pemberian Cincin dari Agoy.

****

Sudah 2 tahun kejadian itu berlalu. Namun, sampai sekarang Sonia masih belum bisa mencari pengganti Agoy. Pagi itu, Sonia menghampiri makam Agoy. Setiap hari, seperti 2 tahun ini. Setiap pagi, Sonia selalu menghampiri makam Agoy sambil memberikan setangkai mawar merah diatas makam Agoy. Sonia menangis, menangis dan menangis.
“Terkadang, manusia lebuih menghargai sesuatu yang sudah tak menjadi miliknya lagi, dan menginginkannya kembali.” Ujar seseorang sambil datang menghampiri Sonia. dia adalah...
“Iras...” Gumam kaget sonia melihat Iras datang menghampiri Sonia. Iras adalah sahabat dekat Agoy yang selama ini tinggal di Amerika untuk melanjutkan kuliah S2 nya.
“Gue baru sempet jenguk Agoy. bodoh banget gue, tapi.... peraturan diasrama gue sih gitu. Pertama dengan Agoy meninggal. Gue kaget.” Ujar Iras sambil jongkok dihadapan makam Agoy.
“Son, gue tau banget masalah elo. Son, jangan nangis terus. Agoy bakal sedih ngeliat lo nangis. Son, manusia memang gak pernah bersyukur yah. Termaksud elo Son. Bukan gue nnyalahin elo karena kepergian Agoy. tapi... seandainya lo bisa menghargai sesuatu yang jai milik elo, mungkin Agoy bisa pergi sambil merasakan bahagia.” Ujar Iras pajang lebar.
“Gue nyesel Ras. Gue nyeseel...” Isak Sonia.
“Gak ada gunanya kita menyesali perbuatan yang kita buat dimasa lalu Son. Berubah itu jalannya. Gue stay disini selama 1 minggu. Kalau elo butuh temen curhat, kerumah gue aja. Gue harus buru-buru. See you Son.” Pamit Iras meninggalkan Sonia sendiri dimakam Agoy.

*****

‘Gue ngejomblo. Yaah, gue ngejomblo karena ditinggal pergi sama Agoy. sedih banget. Kenapa sih anak-anak dikampus gak punya perasaan. Dia selalu ngeledekin gue jomblo. Apa yang salah dengan jomblo. Gak berdosa ini kan. Gue kesel. Bukannya mereka support gue atas kepergian Agoy, tapi mereka hanya ngeledekin gue. Cuma Raisa yang support gue. Dan Iras.’ Curhat Sonia didalam buku catatanya ini. Saat itu, dia sedang menulis sebuah Diary dikamarnya.
“Kenapa yang salah sama jomblo hah? Lagian, gue rasa gue gak jomblo kok. Masih ada Agoy dihati gue. Dan Agooy, Agoy ngelamar gue. Hikksss...” Sedih Sonia sambil melihat jari manisnya yang melingkar sebuah Cincin cantik pemberian dari Agoy.
“Jomblo terhormat Kok Son. Jangan pernah elo itu dengerin kata anak-anak yang ngecap elo sebagai Jomblo. Gue aja yang single dari dulu gak masalah. Jomblo sama single sama aja sih menurut gue. Sama-sama gak punya pasangan.” Kata Raisa yang tiba-tiba dateng ke kamar Sonia.
“Tapi, bukannya elo selalu kesepian ya?” Tanya Sonia.
“Hahahahaha. Single bukan berarti kesepian. Tetapi kuat untuk menghandel apa yang ada pada diri kita.” Jawab Raisa Bijak.
“Tapi itu Single. Bukan Jomblo. Single itu orang yang gak pernah pacaran sama sekali. Sedangkan jomblo Pacaran yang gagal.” Sungut Sonia.
“Kata siapa kamu gagal? Kamu kurang beruntung aja. Lagian itu takdir kok. Udah yuk aahh keluaarrr... kita Happyyy!!!” Ajak Raisa menarik tangan Sonia.
“Bener kata Iras dan bener kata Raisa. Terkadang, manusia lebuih menghargai sesuatu yang sudah tak menjadi miliknya lagi, dan menginginkannya kembali, gue dulu gak menghargai Agoy. dan sekarang, setelah dia pergi gue malah minta Agoy kembali. Memang, itu pelajaran terbesar gue. Kalau kata Raisa, Single bukan berarti kesepian. Tetapi kuat untuk menghandel apa yang ada pada diri kita... hmm, gak bisa komentar apa-apa deh dari kata-kata itu. Intinya, Jomblo Terhormat kok. Hihihi... selamat jalan Agoy. makasih selama ini kamu selalu jadi pacar terbaik untuk aku. Dan maaf, aku belum bisa jadi pacar terbaik untuk kamu.” Gumam Sonia dalam hati sambil tersenyum.
“SINGLE DAN JOMBLO TERHORMAT!!!” Teriak Sonia tiba-tiba sambil beridiri diatas mobil pick up terbukanya.

***TAMAT***
By: Admin Mala.
Quote by: @Soniacclia_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar