Rabu, 19 Juni 2013

Missing You #CerpenQuote

Tittle: Missing You
Length: One Shoot
Author: @XOwners_Quote



MISSING YOU
#CerpenQuote For @Double_Ridiww23
"Kehilangan membuatku sadar bertapa berharganya hatimu yang mencintaiku dengan tulus"
"Kematian bukan alasan untukku melupakan cintaku padamu begitupun rasa cintamu padaku."


“Happy birthday to me. Happy birthday to me. Happy birtday happy birthday, happy birthday... to Me.” Nyanyi kecil seorang gadis yang kini sedang duduk sendiri disebuah ayunan dihalaman belakang rumahnya. Sambil memegang sebuah kue cupcake kecil dan diatasnya dihiasi sebuah lilin.
Gadis itu memejamkan matanya sambil membuat Wish dihari ulang tahunnya. Setelah gadis itu membuat Wish, dia membuka matanya kembali dan menatap lilin itu, kemudian meniupnya.
“Aku Cuma mau minta satu dihari ulang tahunku ini. Aku mau kamu. Kamu disamping aku lagi. Kamu yang dulu. Yang mencintai aku apa adanya.” Gumam gadis itu sambil menangis.
Malam yang indah, namun tak seindah perasaan gadis itu. Wayan, nama gadis itu. Gadis yang sederhana. Namun menarik. Wayan memiliki seorang kekasih bernama Agoy. sudah hampir 4 tahun mereka berpacaran. Sekiranya 2 bulan lagi mereka merayakan anniv ke 4 tahun. Dihubungan mereka yang hampir 4 tahun, pastinya tidak pernah berjalan dengan mulus. Bahkan 2 bulan belakangan ini, sifat Agoy berubah drastis. Seperti bukan Agoy yang dia kenal. Entah mengapa.
Hanya sendiri Wayan merayakan ulang tahun yang ke 23 tahun. Tak ada seorang pun yang merayakan ulang tahun Wayan. Keluarga, Sahabat, Pacar ataupun Teman. Mungkin ini, karena Keluarga Wayan yang tinggal di Sumedang sedangkan Wayan tinggal di Bogor.
“Terimakaish Tuhan. Aku tetap bersyukur atas 23 tahun ini. Engkau selalu sayang padaku. Terimakasih tuhan.” Gumam Wayan sambil menatap langit malam yang penuh dengan taburan bintang.
Malam itu, Wayan memutuskan untuk pergi mencari hiburan semata. Seperti ingin keliling kota Bogor. Tepatnya di Pemda. Di Pemda malam minggu sepeerti ini pasti ramai. Dengan segera, Wayan mengendarai motor maticnya menuju Pemda.


Sampainya di Pemda, Wayan menitipkan motornya ditempat penitipan motor yang lokasinya tak jauh dari Pemda. Setelah itu, dia menyelusuri Pemda yang jalannya terrruuuuuuuuussss maju. Tak ada belokan sama sekali. Pemda ini, hanya tempat dimana para pedagang pada berkumpul disana. Bukan untuk ngerumpi. Pastinya untuk berdagang.
Disalah satu tempat lesehan, Wayan melihat seseorang yang tak asing dipengelihatan dan diotaknya. Orang itu sedang bermesraan dengan wanita lain. Mereka makan bersama dan juga bercanda-canda. Sungguh. Hati Wayan sangat sakit. Sakit dan sakit melihat pemandangan yang membuat dia meneteskan air matanya.
“Agoy jahat.” Gumamnya lalu pergi menuju tempat parkiran motornya dan segera pulang.

Dalam perjalanan, Wayan terus menangis. Menangis dan menangis. Dia baru tau, kenapa 2 bulan belakangan ini Agoy cuek terhadapnya. Mungkin, karena Agoy bosen padanya? Entahlah... yang jelas, Wayan kecewa. Birthday party yang sangat menyakitkan dalam hidup Wayan.

****

Pagi itu, Wayan sudah bangun dan siap untuk berangkat ke Kampus. Seperti hari-hari yang lainnya. Setiap pagi, Wayan selalu menelfon pacarnya, yaitu Agoy.
“Selamat pagi sayang... jangan lupa mandi, makan, dan ngampus ya. Love you~” Ujar Wayan dalam telefon dengan ceria. Padahal, dalam hatinya dia sangat sakit jika mengingat kejadian tadi malam.
“Pagi. oh iya, kemarin kamu ulang tahun kan? Selamat ulang tahun. Maaf lupa. Dadah...” Ujar Agoy disebrang sana lalu mematikan saluran telfonnya.
Wayan sekali lagi meneteskan air matanya. Lagi dan lagi. Wayan pasrah, dia tidak tau apa yang harus dia lakukan.
“SELAMAT PAGI!!! HAPPY BIRTHDAAYYY!!!” Teriak seorang cowok yang kini berada didepan pintu.
“Hah? Siapa sih?” Tanya Wayan penasaran, karena cowok itu memakai sebuah topeng Spiderman. Cowok itu, berpostur badan tinggi dan badannya berotot, hingga Wayan menebak...
“Agoooyyy...” Ujar Wayan geregetan sambil mencubit perut cowok itu. Cowok itu hanya tertawa, dan kemudian membuka topengnya.
“Haloooooooo...” Sapa lelaki itu heboh lalu memeluk Wayan.
“Lee.” Gumam kaget Wayan mengetahui cowok itu bukan Agoy, melainkan Lee sahabatnya yang baru datang dari Bandung. Wayan melepaskan pelukannya.
“Lee? Ini kamu?” Tanya Wayan yang masih tak percaya Lee ada dihadapannya.
“Iya dong. Kamu kira siapa? Agoy yaahhh? Hahahaha” Tawa Lee puas sambil masuk kedalam rumah Wayan tanpa dipersilahkan. Wayan hanya mengikuti Lee dari belakang kemudian duduk disamping Lee.
“Kamu kapan kesini?” Tanya Wayan mengalihkan pembicaraan.
“Tadi pagi. dan pagi-pagi banget aku kesini. Nungguin kamu buka pintu lamaaaaa banget sumpeeeh.” Jawab Lee heboh. Wayan hanya tertawa kecil.
“Berapa lama disini?” Tanya Wayan.
“Selamanya doonnggg. Aku mau tinggal di Bogor. Aku kangen Bogor. Kangen Pemda. Kangen pas makan sama kamu di Pemda. Kangen sama kenangan yang ada di Bogor. Aku kan udah wisuda tauuuu...” Jawab Lee panjang lebar.
“Hah? Seriuusss.... wwiihh, jahat ih gak ngajak-ngajak aku ke Bandung pas kamu wisudaan. Aku mau liat kamu pake baju wisuda tauuu.” Ambek Wayan.
“Cie ngambek. Gimana kabar kamu sama Agoy?” Tanya Lee.
“Hmm, baik kok.” Dusta Wayan. “Lee, anter aku ke Kampus yuk. Agoy gak bisa nganter. Dia mungkin mau nganter orang lain.” Sambung Wayan menahan sesak dihatinya.
“Okeh deehhh.”

****

Sampainya di Kampus.
“Nanti mau aku jemput lagi, atau gimana?” Tanya Lee masih berada didalam mobil dengan Wayan.
“Nanti deh aku telfon kamu lagi kalau aku perlu jemputan okey. Mungkin kamu hari ini ke supermarket aja, kita masak-masak kayak dulu. Maauuu?” Tawar Wayan.
“Maaau doong. Yaudah gih, masuk kampus. Keburu telat.” Suruh Lee.
“Okey deh. Thanks Lee.” Pamit Wayan sambil keluar dari mobil Lee.

Wayan pun berjalan dikoridor kampus sendiri. Nampak sepi, padahal disekitar kampus amat sangat ramai. Pandangan matanya, tertuju pada seorang lelaki yang bermain gitar sendiri di Taman kampus. Wayan tersenyum. “Agoy.” Gumamnya senang melihat Agoy duduk ditaman sendiri sambil bermain gitar. Wayan pun berniat menghampiri Agoy. namun, tak lama Wayan mengurungkan niatnya menghampiri Agoy saat melihat Agoy dihampiri oleh seorang wanita yang dia lihat semalam berdua dengan Agoy. hancur! Hancur perasaan Wayan. Entah apa yang membuat dia tetap bertahan untuk Agoy. yang jelas, Wayan tulus cintanya dan dia pun rela sakit demi orang yang dia sayang, Agoy.

****

Setelah mata kuliah usai, Wayan telah berada disebuah ruangan kelas. Dia menunggu seseorang. Siapa lagi kalau bukan, Agoy.
“Goy.” Tegur Wayan saat melihat Agoy baru keluar dari ruangan kelasnya. Melihat Wayan memanggil, Agoy menghampiri Wayan dengan wajah jutek.
“Kenapa? Mau jalan? Atau mau apa? Maaf gak bisa. Gue ada urusan. Penting!” Ketus Agoy sambil berjalan mendahului Wayan. Wayan pun ikut berjalan hingga kini menyamakan jalan Agoy.
“Aku mau ngomong sama kamu sebentar Agoy. ditaman. 5 menit gak nyita banyak waktu kan? Please Goy.” Pinta Wayan.
Agoy menghentikan langkahnya. Dilihatnya Wayan yang sangat serius ingin mengajaknya berbicara. Agoy pun mengiyakan ajakan Wayan.

Kini, mereka berdua sedang duduk berdampingan di Taman kampus.
“Goy, kamu bukan yang dulu aku kenal. Bukan yang dulu sayang sama aku. Bukan yang dulu care sama aku. Kamu bukan yang dulu. Kamu berubah, kamu berubah semenjak kenal cewek itu, Diana.” Ujar Wayan to the point.
“Terus, kenapa? Kamu gak suka? Tinggal kamu yang putusin aku aja kok.” Ketus Agoy membuat hati Wayan teriris-iris.
“Gampang kamu ngomong gitu Goy. Kamu kenapa Agoy? Astagaaa... aku sayang sama kamu. Aku tulus sama kamu. Tapi kamu apa? Gak pernah ngerti. Aku punya salah sama kamu? Jelasin, Agoy! jelasin!” Marah Wayan menahan tangisnya.
“Kamu punya salah sama aku! Dan kamu gak pernah intropeksi diri! Iya kan! Kamu gak pernah mikirin perasaan orang lain! Hingga nyawa orang lain hilang! Kamu ngerti WAYAN?! NGERTI!” Bentak Agoy dengan emosi yang tinggi.
Wayan semakin terisak melihat sifat Agoy seperti itu. Sesungguhnya, Wayan tidak mengeri apa yang diucapkan oleh Agoy barusan. Wayan buat salah sama siapa hingga nyawa orang melayang. Wayan bener-bener tidak tahu.
“Kirana. KIRANA SAHABAT GUE! Malam itu, lo ngajak gue jalan kan? Padahal, gue udah punya janji sama Kirana! Lo maksa gue buat jalan! IYA WAYAN!” Bentak Agoy.
“Kapan Goy! KAPAN? DULU YANG PERNAH KAMU BILANG! IYA!!! AKU GAK TAU SOAL SURAT ITU GOY! AKU DIJEBAK SAMA AKAL-AKALAN DIANA! INI SEMUA KARENA DIANA!!!” Bentak Wayan sambil menangis.
“Loh kok nyalahin gue sih? Gue gak tau apa-apa kaliiii...” Ujar Diana tiba-tiba yang datang menghampiri Agoy dan Wayan yang sedang berdua.
“Jangan pernah lo nuduh Diana. Karena Diana sekarang Cewek gue. Dan lo, gue. Selesai! Kita putus.” Ucap Agoy menatap kedua mata Wayan tajam. Kemudian, Agoy dan Diana pergi tanpa menghiraukan Wayan.
“Itu bukan salah gue, Goy. Percaya sama gue...” Isak Wayan sambil terus menangis. Wayan pun kemudian mengambil Hp ditasnya dan menghubungi seseorang.
“Lee, dimana? Bisa kan jemput gue sekarang?” Tanya Wayan dengan nada gemetar.
“Wayan, kamu kenapa? Kamu nangis?” Tanya Lee khawatir disebrang sana.
“Tanyanya nanti aja, kamu jemput aku dulu. Ditaman kampus.” Jawab Wayan kemudian mematikan saluran telfonnya.

******

“Kenapa sih elo masih mempertahankan cowok kayak gitu Yan? Kenapa? Dia berengsek! MANA ORANGNYA! BIAR GUE HAJAR.” Marah Lee melihat sahabatnya dilakukan seperti itu.
“Lee, tenang. Tenang Lee, aku gak apa-apa kok.” Ujar Wayan menenangkan Lee yang terlihat mulai emosi.
Saat itu, Wayan dan juga Lee sudah berada dirumah Wayan. Setelah Lee mengantar Wayan Pulang, Wayan pun bercerita kepada Lee apa yang menimpanya di kampus.
“Aku mau istirahat Lee, kalau kamu mau pulang. Tutup pintu yah.” Ujar Wayan dengan nada gemetar.
“Iya Wayan. Kamu sabar yah...” Lee pun mengecup kening Wayan dengan tulus sebagai sahabat.

****

Bumi berputar dengan cepat, sehingga kini sudah 2 bulan terlewati. Wayan masih juga belum bisa Move On dari orang yang dia sayang, Agoy. saat itu tanggal 18 April. Dimana tepat hari Anniversary hubungan Agoy dan Wayan yang ke 4 tahun. Memang mereka sudah putus tapi... Wayan menganggap itu semua belum berakhir.
Pagi itu, Wayan on the way menuju toko Kue untuk membelu Kue kesukaan Agoy dan merayakan Annivnya bersama Agoy. walau ini terlihat gila. Namun, Wayan tidak peduli. Wayan juga sudah menyiapkan sebuah kado untuk Agoy, yang sudah dikirm melalui Pos. Mungkin Pos itu akan sampai besok pagi.
Sebelum Wayan memasuki toko Kue, Hp Wayan berbunyi. Bunyi panggilan masuk dari nomer tidak dikenal. Wayan pun lalu mengangkat telfon itu.
“Halloo... Wayan. Ini wayan kan?” Tanya orang disebrang sana dengan panik.
“Iya, ini siapa?”
“Ini gue Diana Wayan... kerumah sakit Sekarang Wayan. Kerumah sakit. Agoy kritis. Agoy manggil-manggil nama lo terus Wayan...”
DEG!
Kini, hatinya bagaikan diledakan oleh sebuah BOM ATOM yang sangat dahsyat. Hatinya sakit mendengar Agoy Kritis. Apa yang terjadi? Tanpa berfikir lama, Wayan berlari menuju motor maticnya yang diparkir disebrang jalan, namun... takdir berkehendak lain. Daannnn....

****

Esok pun datang. Hari itu, orang-orang banyak berkumpul disebuah makam. Sebuah gundukan tanah yang baru saja digali. Sebuah kenangan indah pun ikut dikubur bersama orang yang berada didalamnya. Semua menangis. Dan menangis.
Seorang wanita, jongkok sambil memeluk nisan tersebut sambil menangis. Dan cowok satu lagi pun hanya berdiri sambil juga menangis dan membawa sebuah bingkisan kado.
Setelah semua orang pergi, kini tinggal mereka bertiga. Lee, Diana dan... Agoy. yaps, Wayan meninggal karena mengalami kecelakaan saat ingin menyebrang jalan. Sedangkan Agoy kritis karena penyakitnya, yaitu penyakit hati. Awalnya saat dibawa kerumah sakit, Wayan masih bisa melek dan melihat Lee. Namun saat Lee menceritakan penyakit Agoy, Wayan bertekad untuk mendonorkan hatinya kepada Agoy.
Tentang hubungan gelap diana dan Agoy, ini semua bohong. Ini semua sandiwara yang dibuat oleh Agoy, dan juga Diana. Diana hanya sepupunya Agoy. sebenarnya, Agoy mencintai Wayan. Sangaaat mencintai Wayan. Namun, Agoy hanya pesimis kalau Wayan akan membencinya kalau Wayan mengetahui keadaan Agoy yang sebenarnya.
“Goy, ini hadian Anniversary kalian yang ke 4 tahun dari Wayan. Bukan Goy.” Ujar Lee menyerahkan sebuah kotak kepada Agoy. Agoy pun perlahan membuka kotak tersebut diatas makam Wayan. Dilihatnya sebuah kotak musik, berwarna merah bercampur dengan biru langit. Disana ada sebuah foto Wayan dan juga Agoy. Agoy memutar kotak musik itu, kota musik itu mengeluarkan sebuah lagu, lagu kesukaan Wayan dan juga Agoy. kemudian, Agoy mengambil sebuah surat yang berada disana.

To Agoy. Agi ginanjar tersayang.
Goy, kamu harus tau... Kematian bukan alasan untukku melupakan cintaku padamu begitupun rasa cintamu padaku. Sampai kapan pun, aku akan selalu cinta sama kamu. Dan aku yakin, kamu pun begitu sama aku. Goy, maaf jika aku belum bisa menjadi Wayan yang sempurna untuk kamu. Aku hanya Wayan yang lemah. Lemah karena cinta aku kekamu. Wayan yang tidak sempurna. Tapi, cinta aku sempurna Goy. Jaga hatiku ya Goy. Seperti aku menjaga hati kamu.

Semua pun menangis saat Agoy membaca surat terakhir dari Wayan. Surat itu seperti tanda kalau Wayan tidak akan berumur panjang. Agoy menyesali semua perbuatan yang dia lakukan kepada Wayan. Harusnya, Agoy tidak meragukan lagi ketulusan yang ada dihati Wayan. Agoy menyesal.
“Kehilangan membuatku sadar bertapa berharganya hatimu yang mencintaiku dengan tulus, maafin aku Wayan. Aku juga cinta sama kamu. Aku sayang sama kamu...” Isak Agoy sambil menangis dan memeluk nisan Wayan.
“Ku ingin kamu, hanya dirimu... disisiku..
Tanpa dirimu, aku tak tau... siapa diriku..
I miss you Wayan, i miss you Wayan... I miss you Wayan...
I missing youu...” Nyanyi Agoy sambil meneteskan air matanya.

***TAMAT****

Intinya, jangan pernah kamu sia-siain orang yang sayang sama kamu yah. Karena dia, yang bisa menyayangi kamu dengan tulus. Okey.

By: admin Mala
Quote by: @Double_Ridiww23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar